1
|
Pengetahuan warga dalam kesehatan gigi dan mulut
|
Agar
warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut
|
Warga RT/RW 002/001
|
Memberikan
Peyuluhan tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut
Membuat
poster tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut
|
21-22
Oktober 2020
Dirumah
Warga RT/RW 002/001
|
Halimah
|
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door
|
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya akan kesehatan gigi dan
mulut
|
2
|
Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut
|
Menerapkan
kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Meningkatkan
kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan
mulut setiap 3/6 bulan sekali
|
Warga RT/RW 002/001
|
Penyuluhan
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan
tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan
sekali
Penyuluhan
tentang macam-macam penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan
mulut yang buruk
Membuat
poster tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta penyakit
lain yang terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk
|
21-22
Oktober 2020
Dirumah
Warga RT/RW 002/001
|
Halimah
|
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door
|
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut, pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan
sekali
|
3
|
Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan
mulut
|
Agar
warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara
perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
Agar
warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Agar
warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat
untuk menggosok gigi
|
Warga RT/RW 002/001
|
Penyuluhan
tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Penyuluhan
makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan
tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat
untuk menggosok gigi
Membuat
poster akibat dari kebiasaan buruk
Membuat
poster tentang teknit menggosok gigi
serta waktu yang tepat menggosok gigi
Membuat
poster tentang makanan yang baik dan buruk tentang kesehatan gigi dan mulut
|
21-22
Oktober 2020
Dirumah
Warga RT/RW 002/001
|
Halimah
|
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door
|
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai tentang akibat dari kebiasaan buruk
yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi, makanan yang baik dan buruk dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut, tentang teknik menggosok gigi yang baik dan
benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi
|
1. Monitoring
dan evaluasi
Monitoring
upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan
untuk mengawasi apakah kegiatan sudah sesuai dengan rencana, sedangkan evaluasi
upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan
untuk mengukur apakah kegiatan sudah mencapai target.
Evaluasi
dari kegiatan upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut
dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan upaya kesehatan
masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut dengan harapan warga RT/RW 002/001,
sebagai berikut :
a.
dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut yang telah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Sehingga warga telah memahami tentang kesehatan gigi
dan mulut
b.
meningkatnya kesadaran warga akan pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting
c.
warga memahami kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut minimal 3/6 bulan sekali
d.
warga dapat menghindari kebiasaan buruk yang
dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
e.
warga dapat menghindari makanan yang buruk
yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
f.
warga telah memahami teknik menggosok gigi yang baik dan benar
g.
warga telah memahami waktu yang tepat menggosok gigi
h.
warga telah memahami penyakit lain akibat
dari kesehatan gigi yang buruk
Prosedur Kegiatan
No
|
Tahap/Kegiatan
|
Tujuan
|
Uraian
Kegiatan
|
Waktu
|
Sasaran
|
Indikator
|
|
Tahapan persiapan survey data masalah
|
|
Persiapan perijinan dan pendekatan
:
a. Perizinan
warga
|
Agar mendapatkan izin dari
warga
|
Meminta izin pada
warga
|
Sebelum memulai tindakan
|
Warga
RT/RW 002/001
|
Mendapat izin dari
warga
|
|
b. Persiapan
operator / mahasiswa
|
Agar kegiatan berjalan lancar
|
Berpakai
rapi,sopan dan memakai masker setiap kali melakukan tindakan
|
Setiap
kali melakukan tindakan
|
Operator
/ mahasiswa
|
Operator
/ mahasiswa berpakaian rapi,sopan dan menggunkan masker
|
|
c. Persiapan
warga/ sasaran
|
Agar warga mengetahui maksud dan tujuan dari
survey untuk mendapatkan
data kesehatan
warga
|
Menjelaskan tahap demi tahap
kegiatan yang akan dilakukan
|
Setiap kali kunjungan
|
Warga
RT/RW 002/001
|
Didapatkan data
kesehatan warga, warga
merasa nyaman dan mengetahui
tindakan yang akan dilakukan
|
|
d. Persiapan
metode alat/ bahan
|
Untuk mempelancar kegiatan yang
dilakukan,memakai metode alat/ bahan sesuai kebutuhan
|
Mempersiapkan metode
alat/ bahan sesuai kebutuhan
|
Setiap kali tindakan
|
Media
alat/bahan
|
Didapatkan media
alat/ bahan sesuai dengan kebutuhan
|
2
|
Tahapan promotif /
penyuluhan
|
|
·
Peyuluhan tentang pentingnya akan
kesehatan gigi dan mulut
|
Agar
warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut
|
Menyiapkan
media penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut
( poster )
|
|
Warga
RT/RW 002/001
|
warga
memahami tentang kesehatan gigi dan mulut
|
|
·
Penyuluhan tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut
·
Penyuluhan tentang pentingnya
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali
·
Penyuluhan tentang macam-macam
penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk
|
Menerapkan
kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Meningkatkan
kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan
mulut setiap 3/6 bulan sekali
|
Menyiapkan
media penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut
( poster )
|
|
Warga
RT/RW 002/001
|
Meningkatnya
kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting
warga
memahami kesadaran akan pentingnya
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 3/6 bulan sekali
warga
memahami penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang
buruk
|
|
·
Penyuluhan tentang akibat dari
kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi
·
Penyuluhan makanan yang baik dan buruk
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
·
Penyuluhan tentang teknik menggosok
gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi
|
Agar
warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara
perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
Agar
warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Agar
warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat
untuk menggosok gigi
|
Menyiapkan media
penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut
( poster )
|
|
Warga
RT/RW 002/001
|
warga
dapat menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
warga
dapat menghindari makanan yang buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan
mulut
warga
telah memahami teknik menggosok gigi
yang baik dan benar
warga
telah memahami waktu yang tepat
menggosok gigi
|
A. Anggaran
No
|
Nama
Kegiatan
|
Nama
bahan
|
Kebutuhan
total
|
Harga
beli
|
Total
|
1
|
Penjaringan / survey data
kesehatan
|
Kuesioner
|
10 lembar
|
Rp. 500 x 10 lembar
|
Rp. 5.000
|
2
|
Promotif / penyuluhan
|
Poster
|
3 lembar
|
Rp. 3.500 x 3 lembar
|
Rp. 10.500
|
|
JUMLAH
|
Rp. 15.500
|
A. Matrik kegiatan kelompok rencana
No
|
Nama
Kegiatan
|
Tempat
|
Waktu
|
Penanggung
jawab
|
1
|
Perizinan ketua RT
|
Dirumah ketua RT
|
6 Oktober
2020
|
Halimah
|
2
|
Penjaringan
/ survey data kesehatan
|
Dirumah warga
|
14- 15 Oktober 2020
|
Halimah
|
3
|
Promotif
/ penyuluhan
|
Dirumah warga
|
21
- 22 Oktober 2020
|
Halimah
|
BAB III
PENUTUP
Demikian
proposal ini disusun sebagai pedoman bagi terlaksananya upaya kesehatan
masyarakat dengan melihat status derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di
Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong
Utara Provinsi Kalimantan Barat.
Partisipasi
dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat
di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten
Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan
mulut serta menambah pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut masyarakat tersebut.
Kita
semua mengingkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan Gigi Dan Mulut dapat berjalan
dengan lancar dan aman sesuai rencana.
Lampiran
(materi yang akan disampaikan)
Modul Penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut
1.
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka
pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit
lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah,
tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Salah satu
kesehatan mulut adalah kesehatan gigi, kesehatan gigi menjadi hal yang penting
khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi merupakan salah satu gangguan
kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel
pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi
menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami
kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan
pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013).
2.
Karies gigi / gigi berlubang
Karies
adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang
disebabkan Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel,
dentin dan sementum yang disebabkan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa
serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri
(Umm Sari, 2014).
a. Proses
terjadinya karies
Makanan kariogenik adalah makanan manis yang
dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah
banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut,
sehingga sangat mudah menempel pada permukaan gigi dan sela-sela gigi. Pada
umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan
dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih
efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik seperti pertumbuhan
streptococcus mutans dan streptococcus sobrinus. Karena sebagian besar makanan kita sumbernya
terdiri dari karbohidat ( SigitL, 2012). Karbohidrat merupakan sumber makanan
untuk bakteri di permukaan gigi, bakteri-bakteri tersebut menyerap karbohidrat
serta mengeluarkan ampas yang berupa asam. Asam tersebut akan merusak enamel
dan membuat enamel menjadi keropos sehingga lama kelamaan akan membuat lubang
pada gigi. Kerusakan pada enamel tersebut terjadi karena asam melarutkan enamel
(widiastuty eko, 2005).
b. Faktor
yang mempengaruhi terjadinya karies
1. Faktor
dalam
·
Sturuktur gigi dan saliva
Gigi adalah alat untuk menguyah makanan di
dalam mulut, struktur giginya merupakan salah satu faktor yang melindungi atau
memudahkan terjadi karies gigi. Makanan perlu di lumatkan dengan cara di kunyah
di dalam mulut prosesnya di bantu oleh saliva.
Saliva merupakan pertahanan pertama pada
karies yang berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga, pembersih anti
pelarut dan anti bakteri (Kusumawati Rina, 2010).
·
Mikroorganisme
Bakteri streptococcus mutans dan laktobasilus
acidophilus ini yang menyebabkan karies gigi.
Bakteri streptococcus mutans dapat mengeluarkan racun bakteri ini dapat
berperan dalam proses awal karies yang masuk kelapisan luar enamel, sedangkan
laktobasilus acidophilus bakteri ini berperan mengambil alih pada karies untuk
merusak gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme (70%) dan bahan antar sel (30%).
Plak ini akan tumbuh bila ada karbohidrat dan karies gigi akan terjadi bila ada
plak karbohidrat (Kusumawati Rina, 2010).
·
Substrat
Substrat merupakan campuran makanan dan
minumanan yang menempel di permukaan gigi dan berpengaruh terhadap karies
secara lokal di dalam mulut. Pada dasarnya nutrisi sangat di perlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan gigi salah satu nutrisi adalah karbohidrat.
Konsumsi makanan kariogenik dalam waktu lama akan mempengaruhi pembentukan
matriks enamel yang nantinya akan menjadi karies gigi (Kusumawati Rina, 2010).
·
Waktu
Waktu merupakan kecepatan terbentuknya karies
serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. kerusakan gigi
akan terlihat dengan cepat jika timbul karies dalam waktu yang singkat.
Penyebab karies lainnya adalah lamanya substrat yang berada di rongga mulut
yang tidak langsung di telan. Lamanya waktu yang di butuhkan karies untuk
berkembang adalah dengan menjadi suatu kavitasi cukup bervariasi di perkirakan
6 sampai 48 bulan (Kusumawati, 2010).
2. Faktor
luar
·
Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka jumlah
karies akan bertambah. Hal ini karena faktor resiko terjadinya karies yang kuat
akan menunjukan jumlah karies yang besar di bandingkan yang kurang kuat
pengaruhnya (Kusumawati, 2010).
·
Ras
Sebenarnya pengaruh ras terhadap terjadinya
karies gigi sangat sulit untuk di tentukan akan tetapi keadaan tulang rahang
berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat ataupun menurun
contohnya: pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada
rahang sering tidak tumbuh teratur keadaan ini akan mempersulit pembersihan
gigi serta mempertinggi prosentase karies pada ras tertentu (Kusumawati Rina,
2010).
·
Jenis kelamin
Prevalensi karies gigi untuk wanita lebih
tinggi di bandingkan dengan pria, begitu pun dengan anakanak prevalensi anak
perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan anak laki-laki. hal ini di
karenakan pada makanan anak perempuan berada lebih lama di dalam mulut dengan
demikian akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies
(Kusumawati Rina, 2010).
·
Tingkat sosial ekonomi
Latar belakang sosial ekonomi berpengaruh
untuk terjadinya karies gigi, anak dari tingkat sosial ekonomi yang rendah akan
mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan tidak mendapatkan perawatan
gigi lebih tinggi di bandingkan dengan anak tingkat sosial ekonominya tinggi (
Jamil Ja, 2011).
·
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan
mempresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam memperoleh dan memahami
informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diasumsikan semakin baik tingkat pemahamannya
terhadap informasi kesehatan yang diperoleh (Eviyati, 2009).
·
Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku mencerminkan pemahaman
seseorang mengenai kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sehat diwujudkan dalam
tindakan untuk memelihara dan menjaga kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit dan perawatan kebersihan
diri ( personal hygiene ) (Peker dan Alkurt, 2009).
( http://repository.unimus.ac.id/ )
Modul Penyuluhan menjaga kesehatan gigi
dan mulut
Untuk
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan
terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik
dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan
karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan
gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi.
Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan
dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan
meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos
kerja yang lebih balk lag]. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang
diharapkan akan tercapai.
Kita
dapat mencegah terjadinya karies gigi atau gigi berlubang dengan cara :
1. Menjaga
kebersihan mulut
2. Menyikat
gigi minimal 2 kali sehari
3. Pemakaian
dental flos ( benang gigi )
4. Pemeriksaan
rutin minimal 3/6 bulan sekali
5. Setelah
makan makanan yang lengket sebagiknya menyikat gigi atau berkumur-kumur
(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf )
Modul Penyuluhan teknik menggosok gigi
yang baik dan benar
Menyikat
gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan berbagai kotoran yang
melekat pada permukaan gigi dan gusi. Lama menggosok gigi tidak ditentukan,
tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit (minimal 2 menit), yang penting
dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui
(Hidayat, 2016). Sedangkan tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari
sisa-sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama,
sehingga kerusakan gigi dapat terhindari.
Menggosok
gigi menimal 2 kali sehari. Waktu terpenting menyikat gigi adalah yang pertama
kali dikakukan pagi hari setalah sarapan pagi karena bakteri berkumpul dalam
mulut, terakhir malam hari sebelum tidur, karena aliran air ludah tidak seaktif
siang.
a. Cara
menggosok gigi
Sewaktu
menyikat gigi harus diingat bahwa sebaiknya arah penyikatan adalah dari gusi ke
permukaan gigi, dengan tujuann selain membersihkan gigi juga dapat dilakukan
suatu pengurutan yang baik terhadap gusi (Fatarina, 2010).
Teknik
apapun yang dipergunakan, harus diperhatikan cara menyikat gigi tersebut jangan
sampai merusak struktur gigi. Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi, yaitu
:
1. Untuk
permukaan gigi depan dengan teknik vertikal dengan gerakan atas ke bawah . Tempatkan
bulu sikat dengan sudut 45 derajat di gusi. Bulu sikat harus menyentuh permukaan
gigi.
2. Untuk
permukaan gigi samping belakang,sikatlah permukaan gigi 2-3 gigi dengan gerakan
memutar, kemudian berpindah 2-3 gigi selanjutnya dan ulangi seperti itu lagi
3. Untuk
permukaan gigi samping dalam, pertahankan sudut 45 derajat kontak antara
permukaan gigi dan gusi dengan bulu sikat, sikat bagian dalam gigi secara perlahan
dengan gerakan maju mundur dan berputar
4. Untuk
permukaan gigi depan bagian dalam,miringkan sikat gigi vertikal dibelakang
gigi-gigi depan, buat gerakan naik turus atas bawah menggunakan setengah bagian
depan dari sikat gigi
5. Untuk
permukaan oklusal, tempatkan sikat gigi dibagian oklusal,sikat dengan gerakan
menggosok atau maju mundur.
6. Sikat
juga bagian lidah didepan dan belakang untuk meminimalisirkan bau mulut yang
disebabkan oleh bakteri yang ada dilidah
( http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/715/4/Chapter%2520II.pdf )
Modul Penyuluhan makanan
yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut
Makanan
kariogenik adalah makanan yang mengandung fermentasi karbohidrat sehingga
menyebabkan penurunan pH plak menjadi 5, 5 atau kurang dan menstimulasi
terjadinya proses karies.
a. Jenis
Makanan Kariogenik
Delapan jenis makanan dan
minuman yang dapat merusak gigi menurut adalah sebagai berikut:
1. Minuman
Soda
Minuman soda memiliki kandungan
asam yang tinggi sehingga dapat merusak gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
2. Coklat
Salah satu kebiasaan anak
yang dapat memicu terjadinya karies gigi adalah mengkonsumsi makanan kariogenik
seperti cokelat, permen, dan kue-kue manis. Hal ini disebabkan karena makanan
tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak sangat disukai oleh anak-anak.
Makanan manis dan lengket sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut,
terutama menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Di dalam cokelat terdapat sukrosa
yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang menjadi substrat dan media
pertumbuhan bakteri sehingga dapat meningkatkan proses terjadinya karies.
Makanan manis atau makanan kariogenik bila bertahan lebih dari 30 menit akan
bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat (Riani, 2005).
Sukrosa merupakan gula yang sering digunakan untuk makanan dan minuman. Sukrosa
yang terdapat pada makanan dimetabolisme dengan cepat sehingga menghasilkan
asam. Terjadinya penurunan pH saliva 2 dalam waktu tertentu akan menyebabkan
demineralisasi permukaan gigi dan dapat menyebabkan karies gigi. Cokelat telah
dikenal dan dikonsumsi secara luas di masyarakat, baik dalam bentuk minuman
maupun produk olahan lain seperti permen dan cokelat batangan. Efek mengkonsumsi
cokelat dapat meningkatkan terjadinya karies gigi (Decker 2003).
3. Roti,
Biskuit dan Keripik
Roti dan keripik adalah
makanan yang menjadi lengket di gigi setelah dikonsumsi. Karena itu, jika tidak
lekas dibersihkan, bisa menimbulkan karang gigi. Selain itu, makanan-makanan
tersebut merupakan karbohidrat olahan yang dapat memecah diri menjadi gula
dengan cepat. Kemudian, bakteri memakan gula tersebut sehingga menghasilkan
asam yang menyebabkan erosi enamel dan kerusakan gigi (Prasetya, 2008).
4. Minuman
Isotonik
Di samping manfaatnya untuk
meningkatkan kebugaran tubuh, kadar gula yang tinggi pada minuman isotonik
membuat gigi menjadi lebih mudah rusak.
5. Permen
Kadar gula pada permen
tentunya sangatlah tinggi. Selain itu, permen kenyal akan lebih lama menempel
pada gigi, membaur dengan bakteri dalam mulut, dan menghasilkan asam berbahaya.
Tidak hanya permen kenyal permen keras pun juga dapat merusak gigi karena lama
larut dalam mulut, sehingga memberi bakteri cukup waktu untuk menyatu dengan
gula dan mengikis gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
6. Es
krim
Es krim yang dingin dapat
membuat gigi menjadi sensitif. Terlebih lagi bagi yang memiliki kebiasaan
mengonsumsi es krim setiap hari, akan membuat gigi dapat merusak lapisan enamel
gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
7. Susu kemasan dan minuman kemasan
Susu kemasan dan minuman
kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi serta tekstur yang kental dan
lengket, sehingga dapat dengan mudah melekat di gigi yang mengakibat kan
rusaknya enamel gigi. (Nisita Antya Alviani, 2016)
8. Snack
Snack merupakan makanan
ringan yang digemari anak – anakdikarenakan memiliki rasa yang enak. Namun
snack memiliki bahan dasar karbohidrat serta campuran gula yang dapat diubah
menjadi sukrosa dengan cepat. Kemudian, hasil pemecahan sukrosa oleh bakteri di
mulut akan menjadi makanan bakteri biofilm dan meningkatkan asam di gigi.
(Prasetya, 2008).
( http://repository.unimus.ac.id/ )
Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
:
1. Makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor
Ini adalah zat yang akan
membangun dinding enamel dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan
fosfor adalah suatu kebutuhan jika anda ingin menjaga gigi anda untuk tetap
kuat dan sehat. Sumber
kalsium terbaik : yougurt, keju, makanan laut, susu (rendah lemak), tahu dan
kacang almonds. Sumber fosfor terbaik :
biji labu kuning, ikan, kacang brazil, daging merah, telur, tahu dan kaldu
2. Makanan
yang tinggi kandungan air
Makanan
yang mengandung banyak air sangat banyak gunaya untuk gigi. Pertama mengunyah
menghasilkan banyak liur yang menjadi penetral alami terbaik dari bakteri yang
menyebabkan lubang. Kedua, tekstur dari makanan ini juga membuat mereka
berfungsi sebagai abrasive alami, sehingga mereka dengan alami menggosok dan
membersihkan permukaan gigi, membuang plak dan sisa makanan. Makanan ini berupa
buah dan sayuran mentah. Makanan yang banyak kandungan air : seledri, apel,
mentimun, dan wortel, dan mengunyah permen karet
3. Makanan
yang kaya akan vitamin D
Vitamin
D sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh, tapi ini sangat penting
jika anda ingin gigi yang sehat. Alasan utamanya adalah membantu tubuh untuk
menyerap kalsium dengan lebih baik. Contohnya : ikan,
kuning telur, dan minyak ikan kod
4. Makanan
yang kaya akan vitamin C
Vitamin C adalah
kekuatan! Vitamin C dapat menguatkan sel darah dan mengurangi peradangan yang
akan membantu gusi anda lebih sehat. Vitamin C juga dibutuhkan untuk
menghasilkan kolagen, kunci protein yang akan membantu anda untuk melawan
penyakit periodontal. Sumber
terbaik : paprika, jeruk, kiwi, strawberry, brokoli dan kubis
5. Makanan yang kaya antioksidan
Antioksidan
melawan bakteri yang menyebabkan radang dan penyakit periodontal. Mereka
membantu untuk melindungi gusi dan jaringan lain dari kerusakan gigi dan
infeksi bakteri. Sumber terbaik : apel, berry, anggur, kismis, kacang dan
kedelai.
6. Makanan
yang mengandung probiotik
Probiotik
adalah salah satu yang terbaik. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan disini, tapi
sudah ada beberapa bukti bahwa probiotik membantu mengurangi plak dan mendorong
kesehatan gigi.
Sumber
terbaik : yougurt, kombucha, kol parut, miso dan makanan fermentasi lainnya.
7. Makanan
yang kaya akan antosianin, arginine dan polyphenol
Ada
banyak zat lain yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan mulut. Penelitian lebih
lanjut dibutuhkan, tapi beberapa dari kandidat yang menjanjikan adalah
antosianin (yang dapat mencegah penempelan plak pada gigi dan melawan kanker
mulut), arginine (asam amino yang penting yang mampu mengganggu pembentukan
plak, mengurangi terbentuknya lubang gigi) dan polifenol (yang memperlambat
pertumbuhan plak, mencegah penyakit gusi, lubang gigi dan bau mulut)
·
Sumber
terbaik antosianin : beri, anggur, ceri, plum dan terung
·
Sumber
terbaik arginine : daging, kedelai, kacang
·
Sumber
terbaik polyphenol : the (hitam dan hijau), beri, biji flax dan cocoa
( https://www.shinysmiledentalclinic.com/ )
Modul penyakit yang diakibatkan karena
gigi dan mulut yang tidak sehat
Berbagai
penyakit sistemik yang dapat terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang
buruk, diantaranya :
a. Penyakit
jaringan penyangga gigi
1. PEMBESARAN
GUSI ( GINGIVAL ENLARGEMENT )
Salah satu bentuk perubahan
patologis dari gingiva yang mengalami
Hyperplasia (bertambah besarnya jaringan karena terjadi proliferasi atau
bertambahnya sel) atau Hypertropi
(\pembesaran jaringan disebabkan ukuran sel yang membesar).
Faktor penyabab : Plak dan kalkulus, Malposisi gigi (crowded), Sikat gigi dengan
tehnik yang salah, Maloklusi, Faktor Obat- obatan, dll
2. PERADANGAN
GINGIVA (GINGIVITIS)
Gingivitis disebabkan oleh
plak dan dipercepat adanya faktor iritasi lokal dan sistemik Macam iritasi
lokal yang dapat menyebabkan gingivitis : karang gigi, ketidak seimbangan
hormonal (diabetes, pubertas, kehamilan), dll
3. HALITOSIS
(BAU MULUT)
Disebabkan karena oral
hygiene buruk, plak gigi, karies,
gingivitis,dll
4. PERADANGAN
JARINGAN PENYANGGA (PERIODONTITIS)
peradangan dari jaringan
penyangga gigi yang meliputi gingiva, serabut-serabut periodontal, sementum dan
tulang alveolar sebagai akibat lanjut dari gingivitis yang tidak dirawat.
Penyebabnya Iritasi lokal dan traumatik oklusi,
Nekrose pulpa,dll
b. PENYAKIT/ KELAINAN LIDAH DAN DASAR MULUT
1. GLOSITIS
Peradangan pada lidah , yang
ditandai dengan deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah
kemerahan yang mengkilat. Penyebab : Defesiensi Fe ,vitamin B.Komplek, Crohn
disease. Tanda-tanda : 1) Dorsum lidah tampak merah menyala, 2) Pasien
merasakan sensasi terbakar, perih, sakit, panas
2. GEOGRAFIC
TONGUE (LIDAH GEOGRAFIK)
Gambaran pola seperti peta
pada permukaan dorsum lidah yang tidak diketahui penyebabnya, sering terjadi
pada wanita. Tanda- tanda : 1) dorsum lidah terlihat bercak merah tidak
teratur, dikelilingi daerah memutih yang sedikit meninggi, 2) terlihat seperti
peta , polanya berubah dari waktu kewaktu
3. MEDIAN
RHOMBOID GLOSITIS
Berupa persistensi tonjolan
di median posterior lidah akibat kegagalan fungsi tuberkulum impar pada masa
embrio. Tanda-tanda : tonjolan berbentuk belah ketupat, pada permukaan dorsum
lidah di median posterior berwarna
kemerahan karena tidak ada papila atau berwarna keputihan bila terinfeksi
Candida albicans
4. HIPERTROPI
PAPILA LIDAH
Disebabkan karena peradangan
akibat iritasi kronis atau infeksi . Etiologi : perokok berat, alkohol, makanan
panas, friksi mekanis. Tanda- tanda : lidah tampak kemerahan, papila memanjang,
pasien merasa tidak nyaman , rasa terbakar
c. KELAINAN MUKOSA MULUT, BIBIR DAN LIDAH
1. Stomatitis
Penyebab : herediter,
defisiensi Fe, B12, asam folat, gangguan immonologi, stres, trauma, gangguan
hormonal, infeksi bakteri dan virus.
2. LEUKOPLAKIA
Bercak atau plak putih yang
melekat erat pada mukosa mulut, tidak dapat dikerok. Biasanya disebabkan karena
kebiasaan meletakkan tembakau pada mukosa mulut
3. KISTA
Kista adalah suatu rongga
patologis yang tumbuh secara abnormal berisi cairan dalam suatu kapsul yang
dibatasi membran. Penyebab Kista : - Radang,
trauma, Gangguan pertumbuhan, Retensi
d. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DI DALAM MULUT
1. Diabetes
Mellitus
Suatu keadaan dimana kadar gula di dalam darah
meninggi. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jumlah hormon yang menurun,
yaitu hormon insulin. Sehingga Dm bisa menimbulkan peradangan pada mulut (Periodontitis,
Paradontosis atau Pyorhoe Alveolaris)
2. Kelainan
Darah
Leukemia Ialah suatu keadaan
dimana jumlah leucosit lebih banyak dari pada normal dan jumlah yang ada masih
muda sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya untuk membunuh kuman mudah
terkena infeksi.
3. TBC
Penyebab : Mycobacterium
tuberculosa. Oral hygien kurang baik
4. HIV/AIDS
Manifestasi Mulut: Merupakan
tanda awal dari infeksi oleh HIV. Kumpulan manifestasi di dalam mulut pada
penderita AIDS dapat berupa: 1. Infeksi jamur : stomatitis angularis/perleche,
oral thrush. 2. Infeksi oleh virus : ·
stomatitis herpetika, ·
leukoplakia ·
herpes zoster. 3. Inveksi oleh bakteri : HIV periodontitis, HIV necrotizing gingivitas, dll
e. PENYAKIT-PENYAKIT
YG DISEBABKAN INFEKSI DARI GIGI/ FOCAL INFECTION
1. Nephritis/ radang ginjal
Keadaan-keadaan yang
merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya
terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.
2. Endokarditis
/ jantung
Keadaan-keadaan yang
merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya
terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.
3. Dermatitis:
radang jaringan kulit
Penyebab: a. infeksi gigi, b.
alergi terhadap obat-obatan, makanan dll
4. Arthritis: radang persendian
suatu penyakit sistemik
kronis yang ditandaidengan peradangan ringan sampai berat pada jaringan
senyambung/ sendi.
( http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/MODUL-ILMU-PENYAKIT-GIGI-DAN-MULUT-pdf-1.pdf )