Cari Blog Ini

Rabu, 28 Oktober 2020

Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Kesehatan Gigi dan Mulut


Implementasi Kegiatan / Penyuluhan Kepada Masyarakat

Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan. Implementasi juga bisa diartikan sebagai tindakan untuk menjalankan rencana yang telah dibuat. Bertujuan untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat secara baik dan cermat oleh kelompok atau individu.
penyuluhan menurut Gondoyoewono adalah suatu penerangan yang menekankan pada suatu objek tertentu dan hasil yang diharapkan adalah suatu perubahan perilaku individu atau sekelompok orang ( nofalia, 2011 ). 
Claar et al (1984) membuat rumusan bahwa penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan pemecah masalah ( problem solving ) yang berorientasi pada tindakan : yang mengajarkan sesuatu,mendemontrasikan dan memotivasi .
Tujuan penyuluhan pada umumnya bertujuan untuk mengubah kehidupan atau perilaku kebiasaan buruk masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan yang ada menuju tingkat yang lebih baik lagi. 
Kartasapoetra (1987) mengatakan bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan harus mencakup tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Metode penyuluhan, metode dalam melakukan penyuluhan yaitu diantaranya (Notoatmodjo  2010) : 
1. metode ceramah
2. metode diskusi kelompok 
3. metode curah pendapat 
4. metode panel
5. metode bermain peran
6. metode demontrasi
7. metode simposium
8. metode seminar
menurut Effendi, faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan :
1. tingkat pendidikan
2. tingkat sosial ekonomi
3. adat istiadat
4. kepercayaan masyarakat
5. ketersediaan waktu di masyarakat
Langkah-langkah penyuluhan, dalam melakukan penyuluhan yang baik harus sesuai langkah-langkah yang telah ditentukan ( effendi,1998 ) :
1. mengkaji kebutuhan masyarakat
a. menetapkan  masalah yang ada dimasyarakat / individu
b. memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan
2. menyusun perencanaan penyuluhan
a. menetapkan tujuan
b. penentuan sasaran
c. menyusun materi / isi penyuluhan
3. memilih metode yang tepat
a. menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
b. menentukan kriteria evaluasi
4. pelaksanaan penyuluhan
a. penilaian hasil penyuluhan
b. tindak lanjut dari penyuluhan 

Refrensi 
https://saintif.com
http://repository.unimus.ac.id/
https://kotakpintar.com


 

Rabu, 21 Oktober 2020

PROPOSAL KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 

PROPOSAL

KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT

MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

( Di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat )



Disusun oleh

Halimahtussadiah ( P1337425217062 )

DIV. Keperawatan Gigi

Dosen Pembimbing Praktek : Salikun, S.Pd.,M.Kes

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI DIPLOMA EMPAT

KEPERAWATAN GIGI

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020







HALAMAN PERSETUJUAN

    Proposal kegiatan PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DIBIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT  ini merupakan bentuk upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Diwilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai dengan 6 November 2020 guna mengetahui derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

    Proposal ini disetujui pada tanggal  Oktober 2020

Pelaksanaan kegiatan :

Nama : Halimahtussadiah

NIM     : P1337425217062

                                                                                                Semarang,  Oktober 2020

MENGATAHUI

Ketua Program Studi                                                                       Dosen Pembimbing

DIV Keperawatan Gigi       

 

 

Salikun, S.Pd,M.Kes                                                                       Salikun, S.Pd,M.Kes          

 

 

 

 





BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara profesional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang, melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.

Gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat.

Perubahan struktur yang sangat diharapkan adlah proses yang berlangsung secara alamiah dengan sendirinya yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencana sampai implementasi dilingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat tersebut.

B.    Masalah

1.    Data Masalah

Berdasarkan hasil data 10 KK di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat yang telah dilakukan survei mengenai kesehatan gigi dan mulut, dapat dilihat dari pengetahuan, sikap dan tindakan warga tersebut ternyata masih kurangnya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

2.    Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengumpulan data masalah warga di wilayah RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 14 – 15 Oktober 2020 ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan  indikator permasalahan dari kuesioner pendataan warga mengenai kesehatan gigi dan mulut, antara lain :

 

a.    Data pengetahuan

No

Pernyataan

n

N

Benar

Salah

1

Menggosok gigi tidak perlu menggunakan pasta gigi dan dapat diganti dengan sabun atau detergen lainnya

10

0

10

2

Buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk kesehatan gigi

10

0

10

3

Periksa gigi kepuskesmas atau dokter gigi menimal 3 atau 6 bulan sekali

10

0

10

4

Jika sakit gigi tidak perlu dilakukannya pemeriksaan

0

10

10

5

Didalam gigi berlubang terdapat ulat

1

9

10

6

Membersihkan gigi bisa hanya berkumur-kumur saja

9

1

10

7

Mengunyah makanan di  satu sisi rahang adalah cara yang efektif

6

4

10

8

Minuman teh atau kopi dapat merubah warna pada gigi

 8

2

10

 

b.    Data sikap

No

Pernyataan

N

N

Sangat setuju

Kurang setuju

Sangat tidak setuju

1

Jika saya sakit gigi saya tidak akan pergi kedokter gigi dan dibiarkan saja

0

4

6

10

2

Jika gigi saya berlubang saya pergi kedokter gigi atau puskesmas untuk minta dilakukan tindakan

10

0

0

10

3

Jika kesehatan gigi saya buruk dapat memicu terjadinya penyakit lain

4

6

0

10

4

Saya malas memeriksakan kesehatan gigi setiap 3/6 bulan sekali

7

3

0

10

5

Saya rajin menggosok gigi agar bersih

 

10

0

0

10

6

Jika sakit gigi saya menggunakan cara tradisional untuk mengatasi rasa sakitnya

10

0

0

10

7

Saya lebih suka menusuk gigi dengan benda tajam jika ada makanan yang menyangkut dipermukaan gigi

7

1

2

10

8

Saya malas kedokter gigi karena biayanya mahal

0

10

0

10

 a.     Data tindakan

No

Pernyataan

N

N

Ya

Tidak

1

Saya menggosok gigi setelah sarapan pagi

7

3

10

2

Saya menggosok gigi 2 kali sehari

4

6

10

3

Saya menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur malam

4

6

10

4

Setiap 6 bulan sekali saya rutin memeriksakan gigi kedokter gigi

1

9

10

5

Saya menggunakan sikat gigi bergantian dengan keluarga saya

0

10

10

6

Saya mencabut gigi sendiri apa bila goyang

4

6

10

7

Saya selalu menyikat lidah

10

0

10

8

Saya suka makan-makanan manis dan lengket

10

0

10

9

Saya suka menggunakan tujuk gigi setelah makan

10

0

10

10

Saya lebih suka berobat kemantri dibandingkan dengan dokter gigi

0

10

10

11

Saya mengunyah makanan menggunakan 2 sisi rahang

7

3

 10

12

Saya merasa malas menggosok gigi ketika malam hari

8

2

10

13

 Saya suka menggigit benda-benda keras dan suka membuka sesuatu seperti tutup botol,mebuka plastik makanan menggunakan gigi

8

2

10

14

Saya suka minum teh dan kopi

10

0

10

 

Keterangan

n : jumlah keseluruhan menjawab

N : jumlah KK

1.    Prioritas masalah

Prioritas masalah dilakukan untuk menetapkan masalah kesehatan mana yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu. Prioritas masalah dilakukan ketika ditemukan masalah kesehatan.

Berdasarkan survey data yang telah dilakukan , maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :

Tabel penentuan prioritas masalah

(Metode USG)

No.

Masalah

U

S

G

TOTAL

PRIORITAS

1

Kurangnya Pengetahuan warga dalam  kesehatan gigi dan mulut

4

5

3

12

I

2

Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

4

4

3

11

II

3

Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan  warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan mulut

3

4

3

10

III

 

           

 

 

 

 

 







Keterangan :

Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)

Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)

Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)

 

A.   Tujuan

1.    Tujuan Umum

a.    Mendapat hasil data kesehatan,pemahaman serta melihat permasalahan yang dialami warga melalui surveilance kegiatan PKL yang dilaksanakan di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat.

b.    Meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat, mengenai pentingnya menjaga kesehatan Gigi dan Mulut dan mampu menerapkan kebiasaan baik dan benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menghindari kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut

2.    Tujuan Khusus

a.    Meningkatkan status kesehatan warga di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat mengenai kesehatan gigi dan mulut

b.    Meningkatnya perilaku dan pengetahuan warga untuk menerapkan Prilaku baik dan benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

c.    Meningkatkan kesadaran warga di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut

d.    Melakukan advokasi atau pendekatan promotif kepada warga di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat mengenai kesehatan gigi dan mulut

 

B.    Sasaran Kegiatan

Anggota keluarga atau per KK sebanyak 10 KK yang ada diwilayah RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat

 

C.   Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan akan diselenggarakan pada tanggal 28 September – 6 November 2020 bertepatan diwilayah RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat

 

D.   Pengorganisasian

Struktur organisasi kegiatan UKBM yang akan dilakukan

Pelindung :

1.    Ketua Prodi DIV Keperawatan Gigi

2.    Ketua RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat

Penanggung jawab :

1.    Pembimbing praktek ( Salikun, S.Pd,M.Kes )

2.    Halimahtussadiah/ P1337425217062

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Kegiatan

Berdasarkan prioritas masalah dapat disusun alternatif penyebab masalah, sebagai berikut :

Alternatif penyebab masalah

No

Masalah

Penyebab masalah

Alternatif pemecahan masalah

Tujuan

1

Pengetahuan warga dalam  kesehatan gigi dan mulut

·         Masih Kurangnya pengetahuan warga tentang kesehatan gigi dan mulut

·         Kurangnya sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut

·         Peyuluhan tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut

·         Agar warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut

2

Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Masih kurangnya kesadaran warga tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Kesibukan warga yang akhirnya kurang terlaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi setiap 3/6 bulan sekali

·         Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

·         Penyuluhan tentang macam-macam penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk

·         Menerapkan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Meningkatkan kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

 

3

Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan  warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Kebiasaan buruk yang masih dilakukan

·         Tingkat kesadaran warga yang  masih kurang

·         Penyuluhan tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi

·         Penyuluhan makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Penyuluhan tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi

·         Agar warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Agar warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi

·         Agar warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi

  

Plan Of Action

1

Pengetahuan warga dalam  kesehatan gigi dan mulut

Agar warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut

 

Warga RT/RW 002/001

Memberikan Peyuluhan tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut

 

Membuat poster tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut

 

 

21-22 Oktober 2020

Dirumah Warga RT/RW 002/001

 

 

Halimah

 

Penyuluhan dengan media ceramah, tanya jawab dan Poster

 

door to door

Mahasiswa mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut

 

2

Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

Menerapkan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Meningkatkan kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

 

 

Warga RT/RW 002/001

Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

 

Penyuluhan tentang macam-macam penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk

 

Membuat poster tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta penyakit lain yang terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk

 

 

21-22  Oktober 2020

Dirumah Warga RT/RW 002/001

 

 

 

Halimah

 

Penyuluhan dengan media ceramah, tanya jawab dan Poster

 

door to door

Mahasiswa mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

 

3

Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan  warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan mulut

Agar warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Agar warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi

 

Agar warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi

 

Warga RT/RW 002/001

Penyuluhan tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi

 

Penyuluhan makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Penyuluhan tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi

 

Membuat poster akibat dari kebiasaan buruk

 

Membuat poster tentang teknit menggosok  gigi serta waktu yang tepat menggosok gigi

 

Membuat poster tentang makanan yang baik dan buruk tentang kesehatan gigi dan mulut

 

21-22  Oktober 2020

Dirumah Warga RT/RW 002/001

 

 

Halimah

 

Penyuluhan dengan media ceramah, tanya jawab dan Poster

 

 door to door

Mahasiswa mampu menyampaikan penyuluhan mengenai tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi, makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi

 

 

 


 

1.    Monitoring dan evaluasi

Monitoring upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan untuk mengawasi apakah kegiatan sudah sesuai dengan rencana, sedangkan evaluasi upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan untuk mengukur apakah kegiatan sudah mencapai target.

Evaluasi dari kegiatan upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut dengan harapan warga RT/RW 002/001, sebagai berikut :

a.    dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang telah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai kesehatan gigi dan mulut. Sehingga warga telah memahami tentang kesehatan gigi dan mulut

b.    meningkatnya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting

c.    warga memahami kesadaran  akan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 3/6 bulan sekali

d.    warga dapat menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut

e.    warga dapat menghindari makanan yang buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut

f.     warga telah memahami  teknik menggosok gigi yang baik dan benar

g.    warga telah memahami  waktu yang tepat menggosok gigi

h.    warga telah memahami penyakit lain akibat dari kesehatan gigi yang buruk

Prosedur Kegiatan

No

Tahap/Kegiatan

Tujuan

Uraian Kegiatan

Waktu

Sasaran

Indikator

 

 

Tahapan persiapan survey data masalah

 

Persiapan perijinan dan pendekatan :

a.    Perizinan warga

Agar mendapatkan izin dari warga

Meminta izin pada warga

Sebelum memulai tindakan

Warga RT/RW 002/001

Mendapat izin dari warga

 

b.    Persiapan operator / mahasiswa

Agar kegiatan berjalan lancar

Berpakai rapi,sopan dan memakai masker setiap kali melakukan tindakan

Setiap kali melakukan tindakan

Operator / mahasiswa

Operator / mahasiswa berpakaian rapi,sopan dan menggunkan masker

 

c.    Persiapan warga/ sasaran

Agar warga mengetahui maksud dan tujuan dari survey untuk mendapatkan data kesehatan warga

Menjelaskan tahap demi tahap kegiatan yang akan dilakukan

Setiap kali kunjungan

Warga RT/RW 002/001

Didapatkan data kesehatan warga, warga merasa nyaman dan mengetahui tindakan yang akan dilakukan

 

 

d.    Persiapan metode alat/ bahan

Untuk mempelancar kegiatan yang dilakukan,memakai metode alat/ bahan sesuai kebutuhan

Mempersiapkan metode alat/ bahan sesuai kebutuhan

Setiap kali tindakan

Media alat/bahan

Didapatkan media alat/ bahan sesuai dengan kebutuhan

2

Tahapan promotif / penyuluhan

 

·         Peyuluhan tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut

Agar warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut

 

Menyiapkan media penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut

 ( poster )

 

Warga RT/RW 002/001

warga memahami tentang kesehatan gigi dan mulut

 

·         Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

·         Penyuluhan tentang macam-macam penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk

Menerapkan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Meningkatkan kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali

 

 

Menyiapkan media penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut

 ( poster )

 

Warga RT/RW 002/001

Meningkatnya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting

 

warga memahami kesadaran  akan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 3/6 bulan sekali

 

warga memahami penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk

 

·         Penyuluhan tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi

·         Penyuluhan makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         Penyuluhan tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi

Agar warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Agar warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi

 

Agar warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi

 

Menyiapkan media penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut

 ( poster )

 

 

Warga RT/RW 002/001

warga dapat menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut

 

 

warga dapat menghindari makanan yang buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut

 

warga telah memahami  teknik menggosok gigi yang baik dan benar

 

warga telah memahami  waktu yang tepat menggosok gigi

 

A.   Anggaran

No

Nama Kegiatan

Nama bahan

Kebutuhan total

Harga beli

Total

1

Penjaringan / survey data kesehatan

Kuesioner

10 lembar

Rp. 500 x 10 lembar

Rp. 5.000

2

Promotif / penyuluhan

Poster

3 lembar

Rp. 3.500 x 3 lembar

Rp. 10.500

 

JUMLAH

Rp. 15.500

A.   Matrik kegiatan kelompok rencana

 

No

Nama Kegiatan

Tempat

Waktu

Penanggung jawab

1

Perizinan ketua RT

Dirumah ketua RT

6 Oktober 2020

Halimah

2

Penjaringan / survey data kesehatan

Dirumah warga

14- 15  Oktober 2020

Halimah

3

Promotif / penyuluhan

Dirumah warga

21 - 22 Oktober 2020

 

Halimah

  


BAB III

PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi terlaksananya upaya kesehatan masyarakat dengan melihat status derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat.

Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menambah pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat tersebut.

Kita semua mengingkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan Gigi Dan Mulut dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.


Lampiran (materi yang akan disampaikan)

Modul Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

1.          Kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Salah satu kesehatan mulut adalah kesehatan gigi, kesehatan gigi menjadi hal yang penting khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi merupakan salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013).

2.      Karies gigi / gigi berlubang

Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang disebabkan Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang disebabkan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri (Umm Sari, 2014).

a.      Proses terjadinya karies

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut, sehingga sangat mudah menempel pada permukaan gigi dan sela-sela gigi. Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik seperti pertumbuhan streptococcus mutans dan streptococcus sobrinus.  Karena sebagian besar makanan kita sumbernya terdiri dari karbohidat ( SigitL, 2012). Karbohidrat merupakan sumber makanan untuk bakteri di permukaan gigi, bakteri-bakteri tersebut menyerap karbohidrat serta mengeluarkan ampas yang berupa asam. Asam tersebut akan merusak enamel dan membuat enamel menjadi keropos sehingga lama kelamaan akan membuat lubang pada gigi. Kerusakan pada enamel tersebut terjadi karena asam melarutkan enamel (widiastuty eko, 2005).

b.      Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies

1.      Faktor dalam

·         Sturuktur gigi dan saliva

Gigi adalah alat untuk menguyah makanan di dalam mulut, struktur giginya merupakan salah satu faktor yang melindungi atau memudahkan terjadi karies gigi. Makanan perlu di lumatkan dengan cara di kunyah di dalam mulut prosesnya di bantu oleh saliva.

Saliva merupakan pertahanan pertama pada karies yang berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga, pembersih anti pelarut dan anti bakteri (Kusumawati Rina, 2010).

·         Mikroorganisme

Bakteri streptococcus mutans dan laktobasilus acidophilus ini yang menyebabkan karies gigi.  Bakteri streptococcus mutans dapat mengeluarkan racun bakteri ini dapat berperan dalam proses awal karies yang masuk kelapisan luar enamel, sedangkan laktobasilus acidophilus bakteri ini berperan mengambil alih pada karies untuk merusak gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme (70%) dan bahan antar sel (30%). Plak ini akan tumbuh bila ada karbohidrat dan karies gigi akan terjadi bila ada

plak karbohidrat (Kusumawati Rina, 2010).

 

·         Substrat

Substrat merupakan campuran makanan dan minumanan yang menempel di permukaan gigi dan berpengaruh terhadap karies secara lokal di dalam mulut. Pada dasarnya nutrisi sangat di perlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi salah satu nutrisi adalah karbohidrat. Konsumsi makanan kariogenik dalam waktu lama akan mempengaruhi pembentukan matriks enamel yang nantinya akan menjadi karies gigi (Kusumawati Rina, 2010).

·         Waktu

Waktu merupakan kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. kerusakan gigi akan terlihat dengan cepat jika timbul karies dalam waktu yang singkat. Penyebab karies lainnya adalah lamanya substrat yang berada di rongga mulut yang tidak langsung di telan. Lamanya waktu yang di butuhkan karies untuk berkembang adalah dengan menjadi suatu kavitasi cukup bervariasi di perkirakan 6 sampai 48 bulan (Kusumawati, 2010).

2.      Faktor luar

·         Umur

Semakin bertambah umur seseorang maka jumlah karies akan bertambah. Hal ini karena faktor resiko terjadinya karies yang kuat akan menunjukan jumlah karies yang besar di bandingkan yang kurang kuat pengaruhnya (Kusumawati, 2010).

·         Ras

Sebenarnya pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi sangat sulit untuk di tentukan akan tetapi keadaan tulang rahang berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat ataupun menurun contohnya: pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada rahang sering tidak tumbuh teratur keadaan ini akan mempersulit pembersihan gigi serta mempertinggi prosentase karies pada ras tertentu (Kusumawati Rina, 2010).

·         Jenis kelamin

Prevalensi karies gigi untuk wanita lebih tinggi di bandingkan dengan pria, begitu pun dengan anakanak prevalensi anak perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan anak laki-laki. hal ini di karenakan pada makanan anak perempuan berada lebih lama di dalam mulut dengan demikian akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies (Kusumawati Rina, 2010).

·         Tingkat sosial ekonomi

Latar belakang sosial ekonomi berpengaruh untuk terjadinya karies gigi, anak dari tingkat sosial ekonomi yang rendah akan mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan tidak mendapatkan perawatan gigi lebih tinggi di bandingkan dengan anak tingkat sosial ekonominya tinggi ( Jamil Ja, 2011).

·         Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan mempresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam memperoleh dan memahami informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diasumsikan semakin baik tingkat pemahamannya terhadap informasi kesehatan yang diperoleh (Eviyati, 2009).

·         Sikap dan Perilaku

 Sikap dan perilaku mencerminkan pemahaman seseorang mengenai kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sehat diwujudkan dalam tindakan untuk memelihara dan menjaga kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit dan perawatan kebersihan diri ( personal hygiene ) (Peker dan Alkurt, 2009).

 

           ( http://repository.unimus.ac.id/ )

 

 

 

Modul Penyuluhan menjaga kesehatan gigi dan mulut

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih balk lag]. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

Kita dapat mencegah terjadinya karies gigi atau gigi berlubang dengan cara :

1.      Menjaga kebersihan mulut

2.      Menyikat gigi  minimal 2 kali sehari

3.      Pemakaian dental flos ( benang gigi )

4.      Pemeriksaan rutin minimal 3/6 bulan sekali

5.      Setelah makan makanan yang lengket sebagiknya menyikat gigi atau berkumur-kumur

 

(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf )

 

Modul Penyuluhan teknik menggosok gigi yang baik dan benar

Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gusi. Lama menggosok gigi tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit (minimal 2 menit), yang penting dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui (Hidayat, 2016). Sedangkan tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama, sehingga kerusakan gigi dapat terhindari.

            Menggosok gigi menimal 2 kali sehari. Waktu terpenting menyikat gigi adalah yang pertama kali dikakukan pagi hari setalah sarapan pagi karena bakteri berkumpul dalam mulut, terakhir malam hari sebelum tidur, karena aliran air ludah tidak seaktif siang.

a.    Cara menggosok gigi

Sewaktu menyikat gigi harus diingat bahwa sebaiknya arah penyikatan adalah dari gusi ke permukaan gigi, dengan tujuann selain membersihkan gigi juga dapat dilakukan suatu pengurutan yang baik terhadap gusi (Fatarina, 2010).

Teknik apapun yang dipergunakan, harus diperhatikan cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak struktur gigi. Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi, yaitu :

1.    Untuk permukaan gigi depan dengan teknik vertikal dengan gerakan atas ke bawah . Tempatkan bulu sikat dengan sudut 45 derajat di gusi. Bulu sikat harus menyentuh permukaan gigi.

2.    Untuk permukaan gigi samping belakang,sikatlah permukaan gigi 2-3 gigi dengan gerakan memutar, kemudian berpindah 2-3 gigi selanjutnya dan ulangi seperti itu lagi

3.    Untuk permukaan gigi samping dalam, pertahankan sudut 45 derajat kontak antara permukaan gigi dan gusi dengan bulu sikat, sikat bagian dalam gigi secara perlahan dengan gerakan maju mundur dan berputar

4.    Untuk permukaan gigi depan bagian dalam,miringkan sikat gigi vertikal dibelakang gigi-gigi depan, buat gerakan naik turus atas bawah menggunakan setengah bagian depan dari sikat gigi

5.    Untuk permukaan oklusal, tempatkan sikat gigi dibagian oklusal,sikat dengan gerakan menggosok atau maju mundur.

6.    Sikat juga bagian lidah didepan dan belakang untuk meminimalisirkan bau mulut yang disebabkan oleh bakteri yang ada dilidah

( http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/715/4/Chapter%2520II.pdf )

Modul Penyuluhan makanan yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut

Makanan kariogenik adalah makanan yang mengandung fermentasi karbohidrat sehingga menyebabkan penurunan pH plak menjadi 5, 5 atau kurang dan menstimulasi terjadinya proses karies.

a.    Jenis Makanan Kariogenik

Delapan jenis makanan dan minuman yang dapat merusak gigi menurut adalah sebagai berikut:

1.      Minuman Soda

Minuman soda memiliki kandungan asam yang tinggi sehingga dapat merusak gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

2.      Coklat

Salah satu kebiasaan anak yang dapat memicu terjadinya karies gigi adalah mengkonsumsi makanan kariogenik seperti cokelat, permen, dan kue-kue manis. Hal ini disebabkan karena makanan tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak sangat disukai oleh anak-anak. Makanan manis dan lengket sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut, terutama menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Di dalam cokelat terdapat sukrosa yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang menjadi substrat dan media pertumbuhan bakteri sehingga dapat meningkatkan proses terjadinya karies. Makanan manis atau makanan kariogenik bila bertahan lebih dari 30 menit akan bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat (Riani, 2005). Sukrosa merupakan gula yang sering digunakan untuk makanan dan minuman. Sukrosa yang terdapat pada makanan dimetabolisme dengan cepat sehingga menghasilkan asam. Terjadinya penurunan pH saliva 2 dalam waktu tertentu akan menyebabkan demineralisasi permukaan gigi dan dapat menyebabkan karies gigi. Cokelat telah dikenal dan dikonsumsi secara luas di masyarakat, baik dalam bentuk minuman maupun produk olahan lain seperti permen dan cokelat batangan. Efek mengkonsumsi cokelat dapat meningkatkan terjadinya karies gigi (Decker 2003).

 

3.      Roti, Biskuit dan Keripik

Roti dan keripik adalah makanan yang menjadi lengket di gigi setelah dikonsumsi. Karena itu, jika tidak lekas dibersihkan, bisa menimbulkan karang gigi. Selain itu, makanan-makanan tersebut merupakan karbohidrat olahan yang dapat memecah diri menjadi gula dengan cepat. Kemudian, bakteri memakan gula tersebut sehingga menghasilkan asam yang menyebabkan erosi enamel dan kerusakan gigi (Prasetya, 2008).

4.      Minuman Isotonik

Di samping manfaatnya untuk meningkatkan kebugaran tubuh, kadar gula yang tinggi pada minuman isotonik membuat gigi menjadi lebih mudah rusak.

5.      Permen

Kadar gula pada permen tentunya sangatlah tinggi. Selain itu, permen kenyal akan lebih lama menempel pada gigi, membaur dengan bakteri dalam mulut, dan menghasilkan asam berbahaya. Tidak hanya permen kenyal permen keras pun juga dapat merusak gigi karena lama larut dalam mulut, sehingga memberi bakteri cukup waktu untuk menyatu dengan gula dan mengikis gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

6.      Es krim

Es krim yang dingin dapat membuat gigi menjadi sensitif. Terlebih lagi bagi yang memiliki kebiasaan mengonsumsi es krim setiap hari, akan membuat gigi dapat merusak lapisan enamel gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

7.       Susu kemasan dan minuman kemasan

Susu kemasan dan minuman kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi serta tekstur yang kental dan lengket, sehingga dapat dengan mudah melekat di gigi yang mengakibat kan rusaknya enamel gigi. (Nisita Antya Alviani, 2016)

8.      Snack

Snack merupakan makanan ringan yang digemari anak – anakdikarenakan memiliki rasa yang enak. Namun snack memiliki bahan dasar karbohidrat serta campuran gula yang dapat diubah menjadi sukrosa dengan cepat. Kemudian, hasil pemecahan sukrosa oleh bakteri di mulut akan menjadi makanan bakteri biofilm dan meningkatkan asam di gigi. (Prasetya, 2008).

 

( http://repository.unimus.ac.id/ )

 

Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut :

1.    Makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor

Ini adalah zat yang akan membangun dinding enamel dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor adalah suatu kebutuhan jika anda ingin menjaga gigi anda untuk tetap kuat dan sehat. Sumber kalsium terbaik : yougurt, keju, makanan laut, susu (rendah lemak), tahu dan kacang almonds.  Sumber fosfor terbaik : biji labu kuning, ikan, kacang brazil, daging merah, telur, tahu dan kaldu

2.    Makanan yang tinggi kandungan air

Makanan yang mengandung banyak air sangat banyak gunaya untuk gigi. Pertama mengunyah menghasilkan banyak liur yang menjadi penetral alami terbaik dari bakteri yang menyebabkan lubang. Kedua, tekstur dari makanan ini juga membuat mereka berfungsi sebagai abrasive alami, sehingga mereka dengan alami menggosok dan membersihkan permukaan gigi, membuang plak dan sisa makanan. Makanan ini berupa buah dan sayuran mentah. Makanan yang banyak kandungan air : seledri, apel, mentimun, dan wortel, dan mengunyah permen karet

3.    Makanan yang kaya akan vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh, tapi ini sangat penting jika anda ingin gigi yang sehat. Alasan utamanya adalah membantu tubuh untuk menyerap kalsium dengan lebih baik. Contohnya : ikan, kuning telur, dan minyak ikan kod

4.    Makanan yang kaya akan vitamin C

Vitamin C adalah kekuatan! Vitamin C dapat menguatkan sel darah dan mengurangi peradangan yang akan membantu gusi anda lebih sehat. Vitamin C juga dibutuhkan untuk menghasilkan kolagen, kunci protein yang akan membantu anda untuk melawan penyakit periodontal.  Sumber terbaik : paprika, jeruk, kiwi, strawberry, brokoli dan kubis

5.    Makanan yang kaya antioksidan

Antioksidan melawan bakteri yang menyebabkan radang dan penyakit periodontal. Mereka membantu untuk melindungi gusi dan jaringan lain dari kerusakan gigi dan infeksi bakteri. Sumber terbaik : apel, berry, anggur, kismis, kacang dan kedelai.

6.    Makanan yang mengandung probiotik

Probiotik adalah salah satu yang terbaik. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan disini, tapi sudah ada beberapa bukti bahwa probiotik membantu mengurangi plak dan mendorong kesehatan gigi.

Sumber terbaik : yougurt, kombucha, kol parut, miso dan makanan fermentasi lainnya.

7.    Makanan yang kaya akan antosianin, arginine dan polyphenol

Ada banyak zat lain yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan mulut. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan, tapi beberapa dari kandidat yang menjanjikan adalah antosianin (yang dapat mencegah penempelan plak pada gigi dan melawan kanker mulut), arginine (asam amino yang penting yang mampu mengganggu pembentukan plak, mengurangi terbentuknya lubang gigi) dan polifenol (yang memperlambat pertumbuhan plak, mencegah penyakit gusi, lubang gigi dan bau mulut)

·         Sumber terbaik antosianin : beri, anggur, ceri, plum dan terung

·         Sumber terbaik arginine : daging, kedelai, kacang

·         Sumber terbaik polyphenol : the (hitam dan hijau), beri, biji flax dan cocoa

 

( https://www.shinysmiledentalclinic.com/ )

 

 

 

Modul penyakit yang diakibatkan karena gigi dan mulut yang tidak sehat

Berbagai penyakit sistemik yang dapat terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk, diantaranya :

a.    Penyakit jaringan penyangga gigi

1.    PEMBESARAN GUSI ( GINGIVAL ENLARGEMENT )

Salah satu bentuk perubahan patologis dari gingiva yang mengalami  Hyperplasia (bertambah besarnya jaringan karena terjadi proliferasi atau bertambahnya    sel) atau Hypertropi (\pembesaran jaringan disebabkan ukuran sel yang membesar).

Faktor penyabab :  Plak dan kalkulus,  Malposisi gigi (crowded), Sikat gigi dengan tehnik yang salah, Maloklusi, Faktor Obat- obatan, dll

2.    PERADANGAN GINGIVA (GINGIVITIS)

Gingivitis disebabkan oleh plak dan dipercepat adanya faktor iritasi lokal dan sistemik Macam iritasi lokal yang dapat menyebabkan gingivitis : karang gigi, ketidak seimbangan hormonal (diabetes, pubertas, kehamilan), dll

3.    HALITOSIS (BAU MULUT)

Disebabkan karena oral hygiene buruk,  plak gigi, karies, gingivitis,dll

4.    PERADANGAN JARINGAN PENYANGGA (PERIODONTITIS)

peradangan dari jaringan penyangga gigi yang meliputi gingiva, serabut-serabut periodontal, sementum dan tulang alveolar sebagai akibat lanjut dari gingivitis yang tidak dirawat. Penyebabnya Iritasi lokal dan traumatik oklusi,  Nekrose pulpa,dll

b.     PENYAKIT/ KELAINAN LIDAH DAN DASAR MULUT

1.      GLOSITIS

Peradangan pada lidah , yang ditandai dengan deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang mengkilat. Penyebab : Defesiensi Fe ,vitamin B.Komplek, Crohn disease. Tanda-tanda : 1) Dorsum lidah tampak merah menyala, 2) Pasien merasakan sensasi terbakar, perih, sakit, panas

2.      GEOGRAFIC TONGUE (LIDAH GEOGRAFIK)

Gambaran pola seperti peta pada permukaan dorsum lidah yang tidak diketahui penyebabnya, sering terjadi pada wanita. Tanda- tanda : 1) dorsum lidah terlihat bercak merah tidak teratur, dikelilingi daerah memutih yang sedikit meninggi, 2) terlihat seperti peta , polanya berubah dari waktu kewaktu

3.      MEDIAN RHOMBOID GLOSITIS

Berupa persistensi tonjolan di median posterior lidah akibat kegagalan fungsi tuberkulum impar pada masa embrio. Tanda-tanda : tonjolan berbentuk belah ketupat, pada permukaan dorsum lidah di median posterior  berwarna kemerahan karena tidak ada papila atau berwarna keputihan bila terinfeksi Candida albicans

4.      HIPERTROPI PAPILA LIDAH

Disebabkan karena peradangan akibat iritasi kronis atau infeksi . Etiologi : perokok berat, alkohol, makanan panas, friksi mekanis. Tanda- tanda : lidah tampak kemerahan, papila memanjang, pasien merasa tidak nyaman , rasa terbakar

c.     KELAINAN MUKOSA MULUT, BIBIR DAN LIDAH

1.      Stomatitis

Penyebab : herediter, defisiensi Fe, B12, asam folat, gangguan immonologi, stres, trauma, gangguan hormonal, infeksi bakteri dan virus.

2.      LEUKOPLAKIA

Bercak atau plak putih yang melekat erat pada mukosa mulut, tidak dapat dikerok. Biasanya disebabkan karena kebiasaan meletakkan tembakau pada mukosa mulut

3.      KISTA

Kista adalah suatu rongga patologis yang tumbuh secara abnormal berisi cairan dalam suatu kapsul yang dibatasi membran. Penyebab Kista : - Radang,  trauma, Gangguan pertumbuhan, Retensi

d.    PENYAKIT-PENYAKIT SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DI DALAM MULUT

1.      Diabetes Mellitus

 Suatu keadaan dimana kadar gula di dalam darah meninggi. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jumlah hormon yang menurun, yaitu hormon insulin. Sehingga Dm bisa menimbulkan peradangan pada mulut (Periodontitis, Paradontosis atau Pyorhoe Alveolaris)

2.      Kelainan Darah

Leukemia Ialah suatu keadaan dimana jumlah leucosit lebih banyak dari pada normal dan jumlah yang ada masih muda sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya untuk membunuh kuman mudah terkena infeksi.

3.      TBC

Penyebab : Mycobacterium tuberculosa. Oral hygien kurang baik

4.      HIV/AIDS

Manifestasi Mulut: Merupakan tanda awal dari infeksi oleh HIV. Kumpulan manifestasi di dalam mulut pada penderita AIDS dapat berupa: 1. Infeksi jamur : stomatitis angularis/perleche, oral thrush. 2. Infeksi oleh virus : · stomatitis herpetika, · leukoplakia · herpes zoster. 3. Inveksi oleh bakteri : HIV periodontitis,  HIV necrotizing gingivitas, dll

e.    PENYAKIT-PENYAKIT YG DISEBABKAN INFEKSI DARI GIGI/ FOCAL INFECTION

1.       Nephritis/ radang ginjal

Keadaan-keadaan yang merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.

2.      Endokarditis / jantung

Keadaan-keadaan yang merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.

3.      Dermatitis: radang jaringan kulit

Penyebab: a. infeksi gigi, b. alergi terhadap obat-obatan, makanan dll

4.       Arthritis: radang persendian

suatu penyakit sistemik kronis yang ditandaidengan peradangan ringan sampai berat pada jaringan senyambung/ sendi.

 

( http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/MODUL-ILMU-PENYAKIT-GIGI-DAN-MULUT-pdf-1.pdf )