PROPOSAL
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DIBIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS
MASYARAKAT II
( Di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan
Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat )
Disusun
oleh
Halimahtussadiah
( P1337425217062 )
DIV.
Keperawatan Gigi
Dosen Pembimbing Praktek : Salikun,
S.Pd.,M.Kes
PROGRAM STUDI DIPLOMA EMPAT
KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
HALAMAN
PERSETUJUAN
Proposal
kegiatan PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DIBIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT ini merupakan bentuk upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat Diwilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir
Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat yang akan dilaksanakan pada
tanggal 28 September sampai dengan 6 November 2020 guna mengetahui derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Proposal
ini disetujui pada tanggal Oktober 2020
Pelaksanaan
kegiatan :
Nama : Halimahtussadiah
NIM : P1337425217062
Semarang,
Oktober 2020
MENGATAHUI
Ketua
Program Studi Dosen
Pembimbing
DIV
Keperawatan Gigi
Salikun,
S.Pd,M.Kes Salikun, S.Pd,M.Kes
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh
dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat.
Pemberdayaan
masyarakat adalah suatu proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat
agar mampu menempatkan diri secara profesional dan menjadi pelaku utama dalam
memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam
jangka panjang, melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku
masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.
Gagasan
pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami
sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya dan
politik masyarakat.
Perubahan
struktur yang sangat diharapkan adlah proses yang berlangsung secara alamiah
dengan sendirinya yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu partisipasi masyarakat
dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencana sampai implementasi
dilingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik,
material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan
rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat
tersebut.
B.
Masalah
1. Data
Masalah
Berdasarkan hasil data 10 KK
di RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
Provinsi Kalimantan Barat yang telah dilakukan survei mengenai kesehatan gigi
dan mulut, dapat dilihat dari pengetahuan, sikap dan tindakan warga tersebut
ternyata masih kurangnya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
2. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan hasil pengumpulan data
masalah warga di wilayah RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir
Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 14 – 15 Oktober
2020 ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan indikator permasalahan dari kuesioner
pendataan warga mengenai kesehatan gigi dan mulut, antara lain :
a. Data
pengetahuan
No |
Pernyataan |
n |
N |
|
Benar
|
Salah |
|||
1 |
Menggosok gigi tidak perlu
menggunakan pasta gigi dan dapat diganti dengan sabun atau detergen lainnya |
10
|
0 |
10 |
2 |
Buah dan sayur adalah
makanan yang baik untuk kesehatan gigi |
10 |
0 |
10 |
3 |
Periksa gigi kepuskesmas
atau dokter gigi menimal 3 atau 6 bulan sekali |
10 |
0 |
10 |
4 |
Jika sakit gigi tidak
perlu dilakukannya pemeriksaan |
0 |
10 |
10 |
5 |
Didalam gigi berlubang
terdapat ulat |
1 |
9 |
10 |
6 |
Membersihkan gigi bisa hanya berkumur-kumur saja |
9 |
1 |
10 |
7 |
Mengunyah makanan di
satu sisi rahang adalah cara yang efektif |
6 |
4 |
10 |
8 |
Minuman teh atau kopi dapat
merubah warna pada gigi |
8 |
2 |
10 |
b. Data
sikap
No |
Pernyataan |
N |
N |
||
Sangat setuju |
Kurang setuju |
Sangat tidak setuju |
|||
1 |
Jika saya sakit gigi saya
tidak akan pergi kedokter gigi dan dibiarkan saja |
0 |
4 |
6 |
10 |
2 |
Jika gigi saya berlubang
saya pergi kedokter gigi atau puskesmas untuk minta dilakukan tindakan |
10 |
0 |
0 |
10 |
3 |
Jika kesehatan gigi saya
buruk dapat memicu terjadinya penyakit lain |
4 |
6 |
0 |
10 |
4 |
Saya malas memeriksakan
kesehatan gigi setiap 3/6 bulan sekali |
7 |
3 |
0 |
10 |
5 |
Saya rajin menggosok gigi
agar bersih
|
10 |
0 |
0 |
10 |
6 |
Jika sakit gigi saya
menggunakan cara tradisional untuk mengatasi rasa sakitnya |
10 |
0 |
0 |
10 |
7 |
Saya lebih suka menusuk gigi dengan benda tajam jika
ada makanan yang menyangkut dipermukaan gigi |
7 |
1 |
2 |
10 |
8 |
Saya malas kedokter gigi
karena biayanya mahal |
0 |
10 |
0 |
10 |
a. Data tindakan
No |
Pernyataan |
N |
N
|
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Saya menggosok gigi
setelah sarapan pagi |
7 |
3 |
10 |
2 |
Saya menggosok gigi 2 kali sehari |
4 |
6 |
10 |
3 |
Saya menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur malam |
4 |
6 |
10 |
4 |
Setiap 6 bulan sekali saya rutin memeriksakan gigi
kedokter gigi |
1 |
9 |
10 |
5 |
Saya menggunakan sikat
gigi bergantian dengan keluarga saya |
0 |
10 |
10 |
6 |
Saya mencabut gigi sendiri apa bila goyang |
4 |
6 |
10 |
7 |
Saya selalu menyikat lidah |
10 |
0 |
10 |
8 |
Saya suka makan-makanan manis dan lengket |
10 |
0 |
10 |
9 |
Saya suka menggunakan tujuk gigi setelah makan |
10 |
0 |
10 |
10 |
Saya lebih suka berobat
kemantri dibandingkan dengan dokter gigi |
0 |
10 |
10 |
11 |
Saya mengunyah makanan menggunakan 2 sisi rahang |
7 |
3 |
10 |
12 |
Saya merasa malas menggosok gigi ketika malam hari |
8 |
2 |
10 |
13 |
Saya suka
menggigit benda-benda keras dan suka membuka sesuatu seperti tutup
botol,mebuka plastik makanan menggunakan gigi |
8 |
2 |
10 |
14 |
Saya suka minum teh dan kopi |
10 |
0 |
10 |
Keterangan
n : jumlah keseluruhan menjawab
N : jumlah KK
1. Prioritas
masalah
Prioritas masalah dilakukan
untuk menetapkan masalah kesehatan mana yang seharusnya diselesaikan terlebih
dahulu. Prioritas masalah dilakukan ketika ditemukan masalah kesehatan.
Berdasarkan survey data yang
telah dilakukan , maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah
(Metode USG)
No. |
Masalah |
U |
S |
G |
TOTAL |
PRIORITAS |
|
1 |
Kurangnya Pengetahuan warga dalam kesehatan gigi dan mulut |
4 |
5 |
3 |
12 |
I |
|
2 |
Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut |
4 |
4 |
3 |
11 |
II |
|
3 |
Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan
mulut |
3 |
4 |
3 |
10 |
III |
Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
A.
Tujuan
1.
Tujuan
Umum
a. Mendapat hasil data kesehatan,pemahaman serta melihat permasalahan
yang dialami warga melalui surveilance kegiatan PKL yang dilaksanakan di RT 002
RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi
Kalimantan Barat.
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga RT 002 RW 001 Desa
Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan
Barat, mengenai pentingnya menjaga kesehatan Gigi dan Mulut dan mampu
menerapkan kebiasaan baik dan benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
serta menghindari kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut
2.
Tujuan
Khusus
a. Meningkatkan status kesehatan warga di RT
002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
Provinsi Kalimantan Barat mengenai kesehatan gigi dan
mulut
b. Meningkatnya perilaku dan pengetahuan warga untuk menerapkan
Prilaku baik dan benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
c. Meningkatkan kesadaran warga di RT 002 RW 001 Desa
Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan
Barat untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
d. Melakukan
advokasi atau pendekatan promotif kepada warga di RT
002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
Provinsi Kalimantan Barat mengenai kesehatan gigi dan mulut
B.
Sasaran Kegiatan
Anggota keluarga atau per KK sebanyak 10 KK yang ada diwilayah RT
002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
Provinsi Kalimantan Barat
C.
Waktu
dan Tempat Kegiatan
Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan akan diselenggarakan pada tanggal 28 September – 6
November 2020 bertepatan diwilayah RT 002 RW 001 Desa Medan Jaya Kecamatan
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat
D.
Pengorganisasian
Struktur
organisasi kegiatan UKBM yang akan dilakukan
Pelindung :
1. Ketua
Prodi DIV Keperawatan Gigi
2. Ketua
RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi
Kalimantan Barat
Penanggung
jawab :
1. Pembimbing
praktek ( Salikun, S.Pd,M.Kes )
2. Halimahtussadiah/
P1337425217062
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegiatan
Berdasarkan
prioritas masalah dapat disusun alternatif penyebab masalah, sebagai berikut :
Alternatif penyebab masalah
No
|
Masalah |
Penyebab masalah |
Alternatif pemecahan masalah |
Tujuan |
1 |
Pengetahuan warga dalam kesehatan gigi dan mulut |
·
Masih Kurangnya pengetahuan warga
tentang kesehatan gigi dan mulut ·
Kurangnya sosialisasi tentang
kesehatan gigi dan mulut |
·
Peyuluhan tentang pentingnya akan
kesehatan gigi dan mulut |
·
Agar warga paham mengenai pentingnya
kesehatan gigi dan mulut |
2 |
Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut |
·
Masih kurangnya kesadaran warga
tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut ·
Kesibukan warga yang akhirnya kurang
terlaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi setiap 3/6 bulan sekali |
·
Penyuluhan tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut ·
Penyuluhan tentang pentingnya
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali ·
Penyuluhan tentang macam-macam
penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk |
·
Menerapkan kesadaran akan pola hidup bersih
dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut ·
Meningkatkan kesadaran warga dikala
kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan
sekali
|
3 |
Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan
mulut |
·
Kebiasaan buruk yang masih dilakukan ·
Tingkat kesadaran warga yang masih kurang |
·
Penyuluhan tentang akibat dari
kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi ·
Penyuluhan makanan yang baik dan buruk
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut ·
Penyuluhan tentang teknik menggosok
gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi |
·
Agar warga tidak melakukan kebiasaan
buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara perlahan untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulut ·
Agar warga paham mengenai makanan yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi ·
Agar warga paham mengenai teknik
menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi |
Plan Of Action
1 |
Pengetahuan warga dalam kesehatan gigi dan mulut |
Agar
warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut |
Warga RT/RW 002/001 |
Memberikan
Peyuluhan tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut
Membuat
poster tentang pentingnya akan kesehatan gigi dan mulut
|
21-22
Oktober 2020 Dirumah
Warga RT/RW 002/001 |
Halimah |
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door |
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya akan kesehatan gigi dan
mulut
|
2 |
Sikap atau perilaku warga masih minim dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut |
Menerapkan
kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Meningkatkan
kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan
mulut setiap 3/6 bulan sekali
|
Warga RT/RW 002/001 |
Penyuluhan
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan
tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan
sekali
Penyuluhan
tentang macam-macam penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan
mulut yang buruk
Membuat
poster tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta penyakit
lain yang terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk |
21-22
Oktober 2020 Dirumah
Warga RT/RW 002/001 |
Halimah |
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door |
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut, pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan
sekali
|
3 |
Tindakan atau kebiasaan yang masih dilakukan warga terhadap menjaga kesehatan gigi dan
mulut |
Agar
warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara
perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
Agar
warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Agar
warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat
untuk menggosok gigi |
Warga RT/RW 002/001 |
Penyuluhan
tentang akibat dari kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Penyuluhan
makanan yang baik dan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan
tentang teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat
untuk menggosok gigi
Membuat
poster akibat dari kebiasaan buruk
Membuat
poster tentang teknit menggosok gigi
serta waktu yang tepat menggosok gigi
Membuat
poster tentang makanan yang baik dan buruk tentang kesehatan gigi dan mulut |
21-22
Oktober 2020 Dirumah
Warga RT/RW 002/001 |
Halimah |
Penyuluhan dengan media ceramah, tanya
jawab dan Poster
door to door |
Mahasiswa
mampu menyampaikan penyuluhan mengenai tentang akibat dari kebiasaan buruk
yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi, makanan yang baik dan buruk dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut, tentang teknik menggosok gigi yang baik dan
benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi
|
1. Monitoring
dan evaluasi
Monitoring
upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan
untuk mengawasi apakah kegiatan sudah sesuai dengan rencana, sedangkan evaluasi
upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan
untuk mengukur apakah kegiatan sudah mencapai target.
Evaluasi
dari kegiatan upaya kesehatan masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut
dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan upaya kesehatan
masyarakat dalam derajat kesehatan gigi dan mulut dengan harapan warga RT/RW 002/001,
sebagai berikut :
a.
dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut yang telah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Sehingga warga telah memahami tentang kesehatan gigi
dan mulut
b.
meningkatnya kesadaran warga akan pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting
c.
warga memahami kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut minimal 3/6 bulan sekali
d.
warga dapat menghindari kebiasaan buruk yang
dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
e.
warga dapat menghindari makanan yang buruk
yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
f.
warga telah memahami teknik menggosok gigi yang baik dan benar
g.
warga telah memahami waktu yang tepat menggosok gigi
h.
warga telah memahami penyakit lain akibat
dari kesehatan gigi yang buruk
Prosedur Kegiatan
No |
Tahap/Kegiatan |
Tujuan |
Uraian
Kegiatan |
Waktu |
Sasaran |
Indikator |
|||
|
Tahapan persiapan survey data masalah |
||||||||
|
Persiapan perijinan dan pendekatan
: a. Perizinan
warga |
Agar mendapatkan izin dari
warga |
Meminta izin pada
warga |
Sebelum memulai tindakan |
Warga
RT/RW 002/001 |
Mendapat izin dari
warga |
|||
|
b. Persiapan
operator / mahasiswa |
Agar kegiatan berjalan lancar |
Berpakai
rapi,sopan dan memakai masker setiap kali melakukan tindakan |
Setiap
kali melakukan tindakan |
Operator
/ mahasiswa |
Operator
/ mahasiswa berpakaian rapi,sopan dan menggunkan masker |
|||
|
c. Persiapan
warga/ sasaran |
Agar warga mengetahui maksud dan tujuan dari
survey untuk mendapatkan
data kesehatan
warga |
Menjelaskan tahap demi tahap
kegiatan yang akan dilakukan |
Setiap kali kunjungan |
Warga
RT/RW 002/001 |
Didapatkan data
kesehatan warga, warga
merasa nyaman dan mengetahui
tindakan yang akan dilakukan
|
|||
|
d. Persiapan
metode alat/ bahan |
Untuk mempelancar kegiatan yang
dilakukan,memakai metode alat/ bahan sesuai kebutuhan |
Mempersiapkan metode
alat/ bahan sesuai kebutuhan |
Setiap kali tindakan |
Media
alat/bahan |
Didapatkan media
alat/ bahan sesuai dengan kebutuhan |
|||
2 |
Tahapan promotif /
penyuluhan |
||||||||
|
·
Peyuluhan tentang pentingnya akan
kesehatan gigi dan mulut |
Agar
warga paham mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut |
Menyiapkan
media penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut ( poster ) |
|
Warga
RT/RW 002/001 |
warga
memahami tentang kesehatan gigi dan mulut |
|||
|
·
Penyuluhan tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut ·
Penyuluhan tentang pentingnya
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 3/6 bulan sekali ·
Penyuluhan tentang macam-macam
penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang buruk |
Menerapkan
kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Meningkatkan
kesadaran warga dikala kesibukan untuk tetap memeriksakan kesehatan gigi dan
mulut setiap 3/6 bulan sekali
|
Menyiapkan
media penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut ( poster ) |
|
Warga
RT/RW 002/001 |
Meningkatnya
kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting
warga
memahami kesadaran akan pentingnya
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 3/6 bulan sekali
warga
memahami penyakit yang bisa terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang
buruk |
|||
|
·
Penyuluhan tentang akibat dari
kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi ·
Penyuluhan makanan yang baik dan buruk
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut ·
Penyuluhan tentang teknik menggosok
gigi yang baik dan benar serta watku yang tepat untuk menggosok gigi |
Agar
warga tidak melakukan kebiasaan buruk dan menghindari kebiasaan buruk secara
perlahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
Agar
warga paham mengenai makanan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi
Agar
warga paham mengenai teknik menggosok gigi yang benar serta waktu yang tepat
untuk menggosok gigi |
Menyiapkan media
penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut ( poster ) |
|
Warga
RT/RW 002/001 |
warga
dapat menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan mulut
warga
dapat menghindari makanan yang buruk yang dapat merusak kesehatan gigi dan
mulut
warga
telah memahami teknik menggosok gigi
yang baik dan benar
warga
telah memahami waktu yang tepat
menggosok gigi |
A. Anggaran
No |
Nama
Kegiatan |
Nama
bahan |
Kebutuhan
total |
Harga
beli |
Total |
1 |
Penjaringan / survey data
kesehatan |
Kuesioner |
10 lembar |
Rp. 500 x 10 lembar |
Rp. 5.000 |
2 |
Promotif / penyuluhan |
Poster |
3 lembar |
Rp. 3.500 x 3 lembar |
Rp. 10.500 |
|
JUMLAH |
Rp. 15.500 |
A. Matrik kegiatan kelompok rencana
No |
Nama
Kegiatan |
Tempat |
Waktu |
Penanggung
jawab |
1 |
Perizinan ketua RT |
Dirumah ketua RT |
6 Oktober
2020 |
Halimah
|
2 |
Penjaringan
/ survey data kesehatan |
Dirumah warga |
14- 15 Oktober 2020 |
Halimah |
3 |
Promotif
/ penyuluhan |
Dirumah warga |
21
- 22 Oktober 2020
|
Halimah |
BAB III
PENUTUP
Demikian
proposal ini disusun sebagai pedoman bagi terlaksananya upaya kesehatan
masyarakat dengan melihat status derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di
Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten Kayong
Utara Provinsi Kalimantan Barat.
Partisipasi
dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat
di Wilayah RT/RW 002/001 Desa Medan Jaya Kecematan Simpang Hilir Kabupaten
Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan
mulut serta menambah pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut masyarakat tersebut.
Kita semua mengingkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan Gigi Dan Mulut dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.
Lampiran (materi yang akan disampaikan)
Modul Penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut
1.
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka
pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit
lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah,
tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Salah satu
kesehatan mulut adalah kesehatan gigi, kesehatan gigi menjadi hal yang penting
khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi merupakan salah satu gangguan
kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel
pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi
menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami
kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan
pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013).
2.
Karies gigi / gigi berlubang
Karies
adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang
disebabkan Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel,
dentin dan sementum yang disebabkan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa
serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri
(Umm Sari, 2014).
a. Proses
terjadinya karies
Makanan kariogenik adalah makanan manis yang
dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah
banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut,
sehingga sangat mudah menempel pada permukaan gigi dan sela-sela gigi. Pada
umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan
dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih
efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik seperti pertumbuhan
streptococcus mutans dan streptococcus sobrinus. Karena sebagian besar makanan kita sumbernya
terdiri dari karbohidat ( SigitL, 2012). Karbohidrat merupakan sumber makanan
untuk bakteri di permukaan gigi, bakteri-bakteri tersebut menyerap karbohidrat
serta mengeluarkan ampas yang berupa asam. Asam tersebut akan merusak enamel
dan membuat enamel menjadi keropos sehingga lama kelamaan akan membuat lubang
pada gigi. Kerusakan pada enamel tersebut terjadi karena asam melarutkan enamel
(widiastuty eko, 2005).
b. Faktor
yang mempengaruhi terjadinya karies
1. Faktor
dalam
·
Sturuktur gigi dan saliva
Gigi adalah alat untuk menguyah makanan di
dalam mulut, struktur giginya merupakan salah satu faktor yang melindungi atau
memudahkan terjadi karies gigi. Makanan perlu di lumatkan dengan cara di kunyah
di dalam mulut prosesnya di bantu oleh saliva.
Saliva merupakan pertahanan pertama pada
karies yang berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga, pembersih anti
pelarut dan anti bakteri (Kusumawati Rina, 2010).
·
Mikroorganisme
Bakteri streptococcus mutans dan laktobasilus
acidophilus ini yang menyebabkan karies gigi.
Bakteri streptococcus mutans dapat mengeluarkan racun bakteri ini dapat
berperan dalam proses awal karies yang masuk kelapisan luar enamel, sedangkan
laktobasilus acidophilus bakteri ini berperan mengambil alih pada karies untuk
merusak gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme (70%) dan bahan antar sel (30%).
Plak ini akan tumbuh bila ada karbohidrat dan karies gigi akan terjadi bila ada
plak karbohidrat (Kusumawati Rina, 2010).
·
Substrat
Substrat merupakan campuran makanan dan
minumanan yang menempel di permukaan gigi dan berpengaruh terhadap karies
secara lokal di dalam mulut. Pada dasarnya nutrisi sangat di perlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan gigi salah satu nutrisi adalah karbohidrat.
Konsumsi makanan kariogenik dalam waktu lama akan mempengaruhi pembentukan
matriks enamel yang nantinya akan menjadi karies gigi (Kusumawati Rina, 2010).
·
Waktu
Waktu merupakan kecepatan terbentuknya karies
serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. kerusakan gigi
akan terlihat dengan cepat jika timbul karies dalam waktu yang singkat.
Penyebab karies lainnya adalah lamanya substrat yang berada di rongga mulut
yang tidak langsung di telan. Lamanya waktu yang di butuhkan karies untuk
berkembang adalah dengan menjadi suatu kavitasi cukup bervariasi di perkirakan
6 sampai 48 bulan (Kusumawati, 2010).
2. Faktor
luar
·
Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka jumlah
karies akan bertambah. Hal ini karena faktor resiko terjadinya karies yang kuat
akan menunjukan jumlah karies yang besar di bandingkan yang kurang kuat
pengaruhnya (Kusumawati, 2010).
·
Ras
Sebenarnya pengaruh ras terhadap terjadinya
karies gigi sangat sulit untuk di tentukan akan tetapi keadaan tulang rahang
berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat ataupun menurun
contohnya: pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada
rahang sering tidak tumbuh teratur keadaan ini akan mempersulit pembersihan
gigi serta mempertinggi prosentase karies pada ras tertentu (Kusumawati Rina,
2010).
·
Jenis kelamin
Prevalensi karies gigi untuk wanita lebih
tinggi di bandingkan dengan pria, begitu pun dengan anakanak prevalensi anak
perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan anak laki-laki. hal ini di
karenakan pada makanan anak perempuan berada lebih lama di dalam mulut dengan
demikian akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies
(Kusumawati Rina, 2010).
·
Tingkat sosial ekonomi
Latar belakang sosial ekonomi berpengaruh
untuk terjadinya karies gigi, anak dari tingkat sosial ekonomi yang rendah akan
mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan tidak mendapatkan perawatan
gigi lebih tinggi di bandingkan dengan anak tingkat sosial ekonominya tinggi (
Jamil Ja, 2011).
·
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan
mempresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam memperoleh dan memahami
informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diasumsikan semakin baik tingkat pemahamannya
terhadap informasi kesehatan yang diperoleh (Eviyati, 2009).
·
Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku mencerminkan pemahaman
seseorang mengenai kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sehat diwujudkan dalam
tindakan untuk memelihara dan menjaga kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit dan perawatan kebersihan
diri ( personal hygiene ) (Peker dan Alkurt, 2009).
( http://repository.unimus.ac.id/ )
Modul Penyuluhan menjaga kesehatan gigi
dan mulut
Untuk
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan
terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik
dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan
karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan
gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi.
Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan
dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan
meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos
kerja yang lebih balk lag]. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang
diharapkan akan tercapai.
Kita
dapat mencegah terjadinya karies gigi atau gigi berlubang dengan cara :
1. Menjaga
kebersihan mulut
2. Menyikat
gigi minimal 2 kali sehari
3. Pemakaian
dental flos ( benang gigi )
4. Pemeriksaan
rutin minimal 3/6 bulan sekali
5. Setelah
makan makanan yang lengket sebagiknya menyikat gigi atau berkumur-kumur
(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf )
Modul Penyuluhan teknik menggosok gigi
yang baik dan benar
Menyikat
gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan berbagai kotoran yang
melekat pada permukaan gigi dan gusi. Lama menggosok gigi tidak ditentukan,
tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit (minimal 2 menit), yang penting
dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui
(Hidayat, 2016). Sedangkan tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari
sisa-sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama,
sehingga kerusakan gigi dapat terhindari.
Menggosok
gigi menimal 2 kali sehari. Waktu terpenting menyikat gigi adalah yang pertama
kali dikakukan pagi hari setalah sarapan pagi karena bakteri berkumpul dalam
mulut, terakhir malam hari sebelum tidur, karena aliran air ludah tidak seaktif
siang.
a. Cara
menggosok gigi
Sewaktu
menyikat gigi harus diingat bahwa sebaiknya arah penyikatan adalah dari gusi ke
permukaan gigi, dengan tujuann selain membersihkan gigi juga dapat dilakukan
suatu pengurutan yang baik terhadap gusi (Fatarina, 2010).
Teknik
apapun yang dipergunakan, harus diperhatikan cara menyikat gigi tersebut jangan
sampai merusak struktur gigi. Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi, yaitu
:
1. Untuk
permukaan gigi depan dengan teknik vertikal dengan gerakan atas ke bawah . Tempatkan
bulu sikat dengan sudut 45 derajat di gusi. Bulu sikat harus menyentuh permukaan
gigi.
2. Untuk
permukaan gigi samping belakang,sikatlah permukaan gigi 2-3 gigi dengan gerakan
memutar, kemudian berpindah 2-3 gigi selanjutnya dan ulangi seperti itu lagi
3. Untuk
permukaan gigi samping dalam, pertahankan sudut 45 derajat kontak antara
permukaan gigi dan gusi dengan bulu sikat, sikat bagian dalam gigi secara perlahan
dengan gerakan maju mundur dan berputar
4. Untuk
permukaan gigi depan bagian dalam,miringkan sikat gigi vertikal dibelakang
gigi-gigi depan, buat gerakan naik turus atas bawah menggunakan setengah bagian
depan dari sikat gigi
5. Untuk
permukaan oklusal, tempatkan sikat gigi dibagian oklusal,sikat dengan gerakan
menggosok atau maju mundur.
6. Sikat
juga bagian lidah didepan dan belakang untuk meminimalisirkan bau mulut yang
disebabkan oleh bakteri yang ada dilidah
( http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/715/4/Chapter%2520II.pdf )
Modul Penyuluhan makanan
yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut
Makanan
kariogenik adalah makanan yang mengandung fermentasi karbohidrat sehingga
menyebabkan penurunan pH plak menjadi 5, 5 atau kurang dan menstimulasi
terjadinya proses karies.
a. Jenis
Makanan Kariogenik
Delapan jenis makanan dan
minuman yang dapat merusak gigi menurut adalah sebagai berikut:
1. Minuman
Soda
Minuman soda memiliki kandungan
asam yang tinggi sehingga dapat merusak gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
2. Coklat
Salah satu kebiasaan anak
yang dapat memicu terjadinya karies gigi adalah mengkonsumsi makanan kariogenik
seperti cokelat, permen, dan kue-kue manis. Hal ini disebabkan karena makanan
tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak sangat disukai oleh anak-anak.
Makanan manis dan lengket sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut,
terutama menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Di dalam cokelat terdapat sukrosa
yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang menjadi substrat dan media
pertumbuhan bakteri sehingga dapat meningkatkan proses terjadinya karies.
Makanan manis atau makanan kariogenik bila bertahan lebih dari 30 menit akan
bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat (Riani, 2005).
Sukrosa merupakan gula yang sering digunakan untuk makanan dan minuman. Sukrosa
yang terdapat pada makanan dimetabolisme dengan cepat sehingga menghasilkan
asam. Terjadinya penurunan pH saliva 2 dalam waktu tertentu akan menyebabkan
demineralisasi permukaan gigi dan dapat menyebabkan karies gigi. Cokelat telah
dikenal dan dikonsumsi secara luas di masyarakat, baik dalam bentuk minuman
maupun produk olahan lain seperti permen dan cokelat batangan. Efek mengkonsumsi
cokelat dapat meningkatkan terjadinya karies gigi (Decker 2003).
3. Roti,
Biskuit dan Keripik
Roti dan keripik adalah
makanan yang menjadi lengket di gigi setelah dikonsumsi. Karena itu, jika tidak
lekas dibersihkan, bisa menimbulkan karang gigi. Selain itu, makanan-makanan
tersebut merupakan karbohidrat olahan yang dapat memecah diri menjadi gula
dengan cepat. Kemudian, bakteri memakan gula tersebut sehingga menghasilkan
asam yang menyebabkan erosi enamel dan kerusakan gigi (Prasetya, 2008).
4. Minuman
Isotonik
Di samping manfaatnya untuk
meningkatkan kebugaran tubuh, kadar gula yang tinggi pada minuman isotonik
membuat gigi menjadi lebih mudah rusak.
5. Permen
Kadar gula pada permen
tentunya sangatlah tinggi. Selain itu, permen kenyal akan lebih lama menempel
pada gigi, membaur dengan bakteri dalam mulut, dan menghasilkan asam berbahaya.
Tidak hanya permen kenyal permen keras pun juga dapat merusak gigi karena lama
larut dalam mulut, sehingga memberi bakteri cukup waktu untuk menyatu dengan
gula dan mengikis gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
6. Es
krim
Es krim yang dingin dapat
membuat gigi menjadi sensitif. Terlebih lagi bagi yang memiliki kebiasaan
mengonsumsi es krim setiap hari, akan membuat gigi dapat merusak lapisan enamel
gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).
7. Susu kemasan dan minuman kemasan
Susu kemasan dan minuman
kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi serta tekstur yang kental dan
lengket, sehingga dapat dengan mudah melekat di gigi yang mengakibat kan
rusaknya enamel gigi. (Nisita Antya Alviani, 2016)
8. Snack
Snack merupakan makanan
ringan yang digemari anak – anakdikarenakan memiliki rasa yang enak. Namun
snack memiliki bahan dasar karbohidrat serta campuran gula yang dapat diubah
menjadi sukrosa dengan cepat. Kemudian, hasil pemecahan sukrosa oleh bakteri di
mulut akan menjadi makanan bakteri biofilm dan meningkatkan asam di gigi.
(Prasetya, 2008).
( http://repository.unimus.ac.id/ )
Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
:
1. Makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor
Ini adalah zat yang akan
membangun dinding enamel dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan
fosfor adalah suatu kebutuhan jika anda ingin menjaga gigi anda untuk tetap
kuat dan sehat. Sumber
kalsium terbaik : yougurt, keju, makanan laut, susu (rendah lemak), tahu dan
kacang almonds. Sumber fosfor terbaik :
biji labu kuning, ikan, kacang brazil, daging merah, telur, tahu dan kaldu
2. Makanan
yang tinggi kandungan air
Makanan
yang mengandung banyak air sangat banyak gunaya untuk gigi. Pertama mengunyah
menghasilkan banyak liur yang menjadi penetral alami terbaik dari bakteri yang
menyebabkan lubang. Kedua, tekstur dari makanan ini juga membuat mereka
berfungsi sebagai abrasive alami, sehingga mereka dengan alami menggosok dan
membersihkan permukaan gigi, membuang plak dan sisa makanan. Makanan ini berupa
buah dan sayuran mentah. Makanan yang banyak kandungan air : seledri, apel,
mentimun, dan wortel, dan mengunyah permen karet
3. Makanan
yang kaya akan vitamin D
Vitamin
D sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh, tapi ini sangat penting
jika anda ingin gigi yang sehat. Alasan utamanya adalah membantu tubuh untuk
menyerap kalsium dengan lebih baik. Contohnya : ikan,
kuning telur, dan minyak ikan kod
4. Makanan
yang kaya akan vitamin C
Vitamin C adalah
kekuatan! Vitamin C dapat menguatkan sel darah dan mengurangi peradangan yang
akan membantu gusi anda lebih sehat. Vitamin C juga dibutuhkan untuk
menghasilkan kolagen, kunci protein yang akan membantu anda untuk melawan
penyakit periodontal. Sumber
terbaik : paprika, jeruk, kiwi, strawberry, brokoli dan kubis
5. Makanan yang kaya antioksidan
Antioksidan
melawan bakteri yang menyebabkan radang dan penyakit periodontal. Mereka
membantu untuk melindungi gusi dan jaringan lain dari kerusakan gigi dan
infeksi bakteri. Sumber terbaik : apel, berry, anggur, kismis, kacang dan
kedelai.
6. Makanan
yang mengandung probiotik
Probiotik
adalah salah satu yang terbaik. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan disini, tapi
sudah ada beberapa bukti bahwa probiotik membantu mengurangi plak dan mendorong
kesehatan gigi.
Sumber
terbaik : yougurt, kombucha, kol parut, miso dan makanan fermentasi lainnya.
7. Makanan
yang kaya akan antosianin, arginine dan polyphenol
Ada
banyak zat lain yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan mulut. Penelitian lebih
lanjut dibutuhkan, tapi beberapa dari kandidat yang menjanjikan adalah
antosianin (yang dapat mencegah penempelan plak pada gigi dan melawan kanker
mulut), arginine (asam amino yang penting yang mampu mengganggu pembentukan
plak, mengurangi terbentuknya lubang gigi) dan polifenol (yang memperlambat
pertumbuhan plak, mencegah penyakit gusi, lubang gigi dan bau mulut)
·
Sumber
terbaik antosianin : beri, anggur, ceri, plum dan terung
·
Sumber
terbaik arginine : daging, kedelai, kacang
·
Sumber
terbaik polyphenol : the (hitam dan hijau), beri, biji flax dan cocoa
( https://www.shinysmiledentalclinic.com/ )
Modul penyakit yang diakibatkan karena
gigi dan mulut yang tidak sehat
Berbagai
penyakit sistemik yang dapat terjadi akibat kesehatan gigi dan mulut yang
buruk, diantaranya :
a. Penyakit
jaringan penyangga gigi
1. PEMBESARAN
GUSI ( GINGIVAL ENLARGEMENT )
Salah satu bentuk perubahan
patologis dari gingiva yang mengalami
Hyperplasia (bertambah besarnya jaringan karena terjadi proliferasi atau
bertambahnya sel) atau Hypertropi
(\pembesaran jaringan disebabkan ukuran sel yang membesar).
Faktor penyabab : Plak dan kalkulus, Malposisi gigi (crowded), Sikat gigi dengan
tehnik yang salah, Maloklusi, Faktor Obat- obatan, dll
2. PERADANGAN
GINGIVA (GINGIVITIS)
Gingivitis disebabkan oleh
plak dan dipercepat adanya faktor iritasi lokal dan sistemik Macam iritasi
lokal yang dapat menyebabkan gingivitis : karang gigi, ketidak seimbangan
hormonal (diabetes, pubertas, kehamilan), dll
3. HALITOSIS
(BAU MULUT)
Disebabkan karena oral
hygiene buruk, plak gigi, karies,
gingivitis,dll
4. PERADANGAN
JARINGAN PENYANGGA (PERIODONTITIS)
peradangan dari jaringan
penyangga gigi yang meliputi gingiva, serabut-serabut periodontal, sementum dan
tulang alveolar sebagai akibat lanjut dari gingivitis yang tidak dirawat.
Penyebabnya Iritasi lokal dan traumatik oklusi,
Nekrose pulpa,dll
b. PENYAKIT/ KELAINAN LIDAH DAN DASAR MULUT
1. GLOSITIS
Peradangan pada lidah , yang
ditandai dengan deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah
kemerahan yang mengkilat. Penyebab : Defesiensi Fe ,vitamin B.Komplek, Crohn
disease. Tanda-tanda : 1) Dorsum lidah tampak merah menyala, 2) Pasien
merasakan sensasi terbakar, perih, sakit, panas
2. GEOGRAFIC
TONGUE (LIDAH GEOGRAFIK)
Gambaran pola seperti peta
pada permukaan dorsum lidah yang tidak diketahui penyebabnya, sering terjadi
pada wanita. Tanda- tanda : 1) dorsum lidah terlihat bercak merah tidak
teratur, dikelilingi daerah memutih yang sedikit meninggi, 2) terlihat seperti
peta , polanya berubah dari waktu kewaktu
3. MEDIAN
RHOMBOID GLOSITIS
Berupa persistensi tonjolan
di median posterior lidah akibat kegagalan fungsi tuberkulum impar pada masa
embrio. Tanda-tanda : tonjolan berbentuk belah ketupat, pada permukaan dorsum
lidah di median posterior berwarna
kemerahan karena tidak ada papila atau berwarna keputihan bila terinfeksi
Candida albicans
4. HIPERTROPI
PAPILA LIDAH
Disebabkan karena peradangan
akibat iritasi kronis atau infeksi . Etiologi : perokok berat, alkohol, makanan
panas, friksi mekanis. Tanda- tanda : lidah tampak kemerahan, papila memanjang,
pasien merasa tidak nyaman , rasa terbakar
c. KELAINAN MUKOSA MULUT, BIBIR DAN LIDAH
1. Stomatitis
Penyebab : herediter,
defisiensi Fe, B12, asam folat, gangguan immonologi, stres, trauma, gangguan
hormonal, infeksi bakteri dan virus.
2. LEUKOPLAKIA
Bercak atau plak putih yang
melekat erat pada mukosa mulut, tidak dapat dikerok. Biasanya disebabkan karena
kebiasaan meletakkan tembakau pada mukosa mulut
3. KISTA
Kista adalah suatu rongga
patologis yang tumbuh secara abnormal berisi cairan dalam suatu kapsul yang
dibatasi membran. Penyebab Kista : - Radang,
trauma, Gangguan pertumbuhan, Retensi
d. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DI DALAM MULUT
1. Diabetes
Mellitus
Suatu keadaan dimana kadar gula di dalam darah
meninggi. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jumlah hormon yang menurun,
yaitu hormon insulin. Sehingga Dm bisa menimbulkan peradangan pada mulut (Periodontitis,
Paradontosis atau Pyorhoe Alveolaris)
2. Kelainan
Darah
Leukemia Ialah suatu keadaan
dimana jumlah leucosit lebih banyak dari pada normal dan jumlah yang ada masih
muda sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya untuk membunuh kuman mudah
terkena infeksi.
3. TBC
Penyebab : Mycobacterium
tuberculosa. Oral hygien kurang baik
4. HIV/AIDS
Manifestasi Mulut: Merupakan
tanda awal dari infeksi oleh HIV. Kumpulan manifestasi di dalam mulut pada
penderita AIDS dapat berupa: 1. Infeksi jamur : stomatitis angularis/perleche,
oral thrush. 2. Infeksi oleh virus : ·
stomatitis herpetika, ·
leukoplakia ·
herpes zoster. 3. Inveksi oleh bakteri : HIV periodontitis, HIV necrotizing gingivitas, dll
e. PENYAKIT-PENYAKIT
YG DISEBABKAN INFEKSI DARI GIGI/ FOCAL INFECTION
1. Nephritis/ radang ginjal
Keadaan-keadaan yang
merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya
terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.
2. Endokarditis
/ jantung
Keadaan-keadaan yang
merupakan focus/ sumber infeksi: 1. gigi yg nekrose, 2. gigi yang pada akarnya
terdapat granuloma, 3. penyakit periodontal.
3. Dermatitis:
radang jaringan kulit
Penyebab: a. infeksi gigi, b.
alergi terhadap obat-obatan, makanan dll
4. Arthritis: radang persendian
suatu penyakit sistemik
kronis yang ditandaidengan peradangan ringan sampai berat pada jaringan
senyambung/ sendi.
( http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/MODUL-ILMU-PENYAKIT-GIGI-DAN-MULUT-pdf-1.pdf )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar